Rangkuman Diskusi Paskah Maret 2010 (A)

Termin I

Topik I: Kata "Paskah".

Apakah arti kata "Paskah"? Apa beda antara makna "Paskah" dalam Perjanjian Lama dan "Paskah" dalam Perjanjian Baru?

Sebenarnya, Paskah dalam PL memiliki kesamaan makna dengan Paskah PB sehingga keduanya hampir tidak berbeda. Dalam PL, keluarnya orang- orang Israel dari tanah perbudakan menandai Paskah, yang didahului peristiwa Allah menurunkan 10 tulah ke tanah Mesir. Pada saat itu, malaikat Allah berjalan untuk membinasakan semua anak sulung bangsa Mesir, baik anak manusia maupun anak binatang (bdn. Kel. 12:12). Allah melepaskan anak-anak sulung orang Israel, yakni bagi setiap keluarga yang memercikkan darah domba pada kedua tiang dan ambang pintu rumah mereka. Setiap rumah orang Israel yang tiang dan ambang pintunya telah diperciki darah domba dilepaskan ("dilewati") dari pembinasaan itu, yang dialami oleh semua anak sulung Mesir. Pemberian tanda darah domba itu bukan karena Allah tidak bisa membedakan orang Israel dari orang Mesir, melainkan karena Ia menghendaki mereka taat. Sedangkan peristiwa Paskah dalam PB berkaitan dengan pengurbanan Kristus di kayu salib untuk menanggung dosa umat pilihan-Nya.

Topik II. Kematian Kristus.

Untuk menebus dosa manusia, mengapa Kristus harus mati? Apakah itu jalan satu-satunya, tidakkah ada jalan yang lain?

Kematian Kristus di kayu salib sudah menggenapi nubuatan para nabi bahwa Ia akan memulihkan persekutuan manusia dengan Allah. Ini merupakan satu-satunya jalan untuk memberlakukan keadilan Allah, yang hanya dapat dipuaskan oleh pengurbanan darah Anak Manusia, yakni Yesus Kristus (bdn. Rom. 3:21-26). Dengan kematian Kristus di kayu salib, murka Allah sudah ditanggung oleh Kristus.

Termin II

Topik I. Ketuhanan Yesus.

Yesus adalah 100% manusia dan 100% Tuhan. Ketika manusia Yesus wafat bagaimana dengan keTuhanan-Nya?

Kematian Yesus di kayu salib menimbulkan banyak pertanyaan yang cukup krusial. Pada umumnya, para peserta diskusi sepakat bahwa Yesus benar- benar mati secara manusia. Tidak ada keraguan bahwa Ia benar-benar sudah mati pada peristiwa penyaliban itu. Alkitab menyaksikan Ia sudah menyerahkan nyawa-Nya (Luk. 23:46). Namun, pandangan mereka sulit untuk dirangkum dalam kaitan dengan pertanyaan apakah hakikat Ketuhanan Yesus ikut juga mati.

Topik II. Mati Disalib.

Apa yang Anda ketahui tentang tradisi hukuman mati disalib pada jaman Tuhan Yesus? Mengapa Yesus harus mati dengan disalib?

Hukuman disalibkan memang sangat mengerikan dan paling memalukan pada zaman itu. Sekarang, orang Kristen menggunakan salib sebagai lambang pengurbanan yang sangat agung. Bagi kita, sulit terbayangkan bahwa salib dahulu begitu berbeda maknanya dari pengertian kita sekarang. Hukuman ini disediakan bagi para terpidana kriminal, selain dikenakan kepada para terpidana politis, yaitu mereka yang dianggap memberontak terhadap penguasa Romawi. Para nabi sudah menubuatkan bahwa penyaliban Yesus akan menggenapi ketetapan Allah, yang sudah merencanakan penebusan manusia. Kematian Yesus Kristus merupakan satu-satunya yang dapat mengenapi seluruh tuntutan Kitab Suci (PL) secara sempurna. Dialah kurban sejati yang menggenapi seluruh ketetapan Allah dari kekal hingga kekal.

Termin III

Topik I. 40 Hari.

Ada mitos dalam tradisi kita bahwa sebelum 40 hari, arwah orang yang mati masih dalam penyesuaian antara dunia nyata dan dunia roh. Apakah ini bisa dikaitkan dengan kebangkitan Tuhan Yesus bahwa sebelum naik ke surga Ia masih ada di bumi selama 40 hari?

Salah satu cara tradisi Timur menjelaskan kehidupan dan kematian manusia adalah dengan mitologi. Namun, mitologi dalam tradisi apa pun harus diuji kebenarannya di bawah terang Firman Tuhan. Kita memandang mitologi sebagai upaya dari setiap kebudayaan--bagaimanapun tidak pernah akan sempurna--untuk menjelaskan segala yang berhubungan dengan manusia dan dunianya. Ada pandangan bahwa jiwa seseorang yang sudah meninggal, entah dia orang percaya ataupun orang yang tidak percaya, tidak langsung masuk ke surga atau neraka, melainkan dipindahkan ke suatu tempat perhentian sementara hingga kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Gagasan pokok ini sering dikaitkan dengan maksud penampakan diri Yesus setelah kebangkitan-Nya dari kematian-Nya.

Sebenarnya, dunia nyata dan dunia roh tidak saling berhubungan. Namun, Iblis sering memanfaatkan "celah" di antara kedua dunia ini untuk memanipulasi (menyesatkan) orang-orang yang masih hidup. Oleh sebab itu, Yesus Kristus perlu meyakinkan murid-murid-Nya tentang kedaulatan-Nya atas kedua dunia tersebut. Sesungguhnya, Dialah (Yesus Kristus) yang berdaulat sepenuhnya atas kehidupan dan kematian manusia.

Topik II. Komersialisasi Paskah.

Bagaimana pendapat Anda tentang Paskah yang dimanfaatkan oleh orang- orang Kristen untuk tujuan komersialisasi? (mis.: kartu Paskah, telur Paskah, konser Paskah dll.)

Sebagian besar peserta Paskah merasa prihatin terhadap fenomena komersialisasi Paskah. Beberapa pihak memang menggunakan perayaan Paskah dan hari-hari besar keagamaan lain sebagai kesempatan untuk meraup keuntungan semata. Alasan itu memang manusiawi, tetapi kita juga sepakat bahwa kesucian dan kemuliaan perayaan Paskah harus senantiasa dijaga bersama-sama. Umat Allah memang wajib menghormati kekudusan Allah--itu harus tampak nyata dalam setiap perayaan keagamaan kita! Mengingat persepsi orang bisa keliru, baiklah setiap pertimbangan didasari informasi yang memadai. Kebutuhan pernak-pernik Paskah masih ada.

Topik III. Perayaan Paskah.

Pernahkah Anda mengikuti perayaan Paskah yang berkesan mendalam? Silakan bagikan pengalaman Anda merayakan Paskah tersebut.

Jawaban pribadi

Termin IV

Topik I. Mati Untuk Siapa?

Apakah pengertian dari Yoh 3:16? Jika Allah mengasihi semua orang (dunia ini), kenapa tidak semua orang diselamatkan-Nya? Jadi, apakah Kristus mati untuk semua orang atau hanya untuk orang-orang pilihan saja?

Ada dua garis besar jawaban yang diberikan oleh peserta ditermin ke-4 topik yang pertama ini. Kematian Kristus dikayu salib merupakan karya Allah untuk semua orang (dunia) dan bukan untuk orang-orang pilihan saja. Banyaknya pertimbangan yang bergulir dari jawaban yang ada peserta setuju bahwa keselamatan merupakan sebuah pilihan yang Allah berikan kepada manusia untuk memilih maupun menolaknya, artinya manusia memiliki peran dalam menentukan keselamatan dirinya.

Namun, disisi yang lain para peserta setuju bahwa keselamatan merupakan anugerah Allah. Artinya keselamatan merupakan kasih karunia yang Allah berikan kepada manusia yang sejak semula telah dipilih dan ditetapkannya untuk diselamatkan. Berkaitan dengan keselamatan, manusia tidak memiliki peran sedikitpun untuk proses keselamatan ini (bdn. Ef. 2:8-9). Di Yohanes 17:9 Yesus secara khusus menyatakan bahwa Dia tidak berdoa bagi dunia, melainkan bagi milik-Nya.

Topik II. Kebangkitan Tubuh

Apakah pada waktu kebangkitan, Kristus mengenakan tubuh sementara atau tubuh surgawi (kekal) seperti yang dikatakan di 1 Kor. 15:52? Apakah nanti tubuh kita juga akan dibangkitkan seperti yang dialami Kristus?

Dalam sesi ini beberapa peserta mengalami kebingungan untuk memastikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Namun, sebagian peserta percaya bahwa Kristus telah dibangkitkan dengan tubuh kemuliaan. Demikian pula nantinya orang percaya juga akan mengenakan tubuh kemuliaan seperti Kristus setelah bangkit dari kematian. Tubuh kita akan diubahkan menjadi sempurna sama seperti Kristus. Tubuh Kristus setelah dibangkitkan mengalami kesempurnaan (tubuh kemuliaan). Beberapa peserta yang lain setuju bahwa tubuh kemuliaan yang sempurna lebih menunjuk kepada tubuh yang kudus yang tidak bercacat serta tidak dapat berdosa.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA