MEMBUKA HATI UNTUK SETIAP KEMUNGKINAN PEMIKIRAN ALLAH

Dua tahun yang lalu, pada suatu sore, anak sulung saya bertanya kepada saya dengan nada yang marah “ Mama, kenapa Tuhan membiarkan Adam dan Hawa jatuh ke dalam dalam dosa, sehingga kita semua berdosa?”. Saya hanya tersenyum dan menjelaskan, bahwa Allah memberikan kehendak bebas pada Adam dan Hawa, bukan membiarkan. Tetapi ternyata anak saya ini tetap tidak mau menerima jawaban saya, dan dia merasa ulah teman-temannya yang nakal dikelasnya akibat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Saya langsung tertawa lebar mendengar penjelasan sebab akibat dari anak saya ini, dan masa itu berlalu sudah.
Sekitar satu bulan yang lalu, saat saya mendapatkan bahan diskusi Alkitab dikelas diskusi Dasar Iman Kristen (DIK) tentang penciptaan, saya kembali teringat pada pertanyaan anak sulung saya itu. Namun saat ini saya tidak lagi tertawa, saya malah tertegun, ternyata beberapa teman diskusi memberikan pendapat atau pemikiran, jauh diluar pemikiran saya. Setiap ayat Alkitab yang kami diskusikan membuka banyak sudut pandang tentang keagungan Allah dan kebesaranNya. Dan ternyata pengetahuan Alkitab yang saya dapatkan semenjak kecil, belum dapat menjawab pertanyaan seorang anak kecil yang punya banyak kemungkinan pemikiran. Semakin berdiskusi dan membaca bahan Alkitab di kelas DIK, semakin saya menyadari bahwa saya belum sepenuhnya mengerti akan pemikiran Allah.
Saat ini kerinduan saya untuk memahami firmanNya, kembali tumbuh. Membaca Alkitab yang kadang membosankan karena tidak saya mengerti sepenuhnya, mendapat kekuatan dari setiap kemungkinan pemikiran Allah dari pendapat-pendapat orang-orang disekitar saya. Saya semakin meyakini, Tuhan pasti menemani saya pada saat saya belajar dan membaca firmaNya termasuk mempertemukan saya dengan teman-teman di kelas diskusi DIK ini, Karena Dia selalu rindu untuk memberitahukan pemikiranNya pada kita. Terima kasih Tuhan.

Salam Kasih Dalam Yesus Kristus,
Onny. F

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA