Testimoni Peserta Kelas Bedah Surat Filipi 4

1. Aireen Moidi (Malaysia)

Berkat pelajaran dari BSF ini, membuat saya semakin memahami tentang Rasul Paulus. Kesungguhannya dalam memberitakan Injil begitu mengagumkan saya sehingga dalam penjara sekalipun, Rasul Paulus masih boleh menulis tentang sukacita. Jika dipikir secara logika, mana mungkin seorang yang berada di tempat seperti itu masih bisa bersukacita. Itu sungguh perbuatan luar biasa Rasul Paulus. Kesungguhan Rasul Paulus untuk menyadarkan dan memberi teladan tentang dirinya kepada jemaat Filipi amat saya kagumi.

Ringkasan pribadi dari pelajaran Filipi 1-4: dalam rumusan surat Paulus kepada Filipi ini, saya telah temukan beberapa poin utama pengajarannya, antaranya ialah Kristus adalah kehidupan orang percaya dan kehidupan Kristus merupakan teladan bagi kehidupan orang Kristen.

Harapan untuk MLC akan datang, semoga akan diteruskan diskusi-diskusi seperti ini lagi karena melalui diskusi seperti ini akan membuatkan kita sebagai orang-orang Kristen mendapat pemahaman yang betul dan baik tentang firman Tuhan.

Saya akan aplikasikan pelajaran yang saya telah pelajari dari pribadi Rasul Paulus dan segala nasihatnya dalam pelayanan, terutamanya kepada keluarga, masyarakat, dan gereja, yaitu senantiasa bersikap rendah hati, selalu menunjukkan teladan kasih kepada sesama.

Akhir sekali, terima kasih kepada tim kelas 4, terutama kepada moderator, Bu Evie dan May, juga kepada teman-teman lainnya yang telah sudi berbagi pendapat dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan saya. Semoga bisa ketemu lagi di kelas akan datang.

2. Darman Surbakti

Berkat dari materi BSF: Paulus dalam surat Filipi memberikan teladan bagi saya untuk tabah dan rendah hati dalam pelayanan, mendorong dan memotivasi saya untuk tetap kuat dan bersukacita dalam segala situasi, baik dalam kehidupan dan pelayanan.

Kesan mengikuti BSF: bersyukur kepada Tuhan diperkenankan ikut kelas BSF ini. Terima kasih buat Kak Evie, Kak Mei dan semua tim SABDA yang membimbing acara ini. Dan juga, buat rekan semua, saya ucapkan terima kasih, sharing penggaliannya dalam kelas BSF ini semakin memperlengkapi saya, menambah pengertian saya tentang pelayanan yang sungguh-sungguh.

Ringkasan pribadi: tetap kerjakan keselamatan yang telah Tuhan berikan bagi kita dengan sungguh-sungguh dan senantiasalah bersukacita dalam segala keadaan. Pusatkan pelayanan hanya bagi kemuliaan Tuhan, sang Sumber Damai Sejahtera dan hidup kekal.

Harapan untuk MLC: kiranya MLC semakin maju dan berkembang, MLC menjadi berkat dalam pemberitaan Injil keselamatan Kristus, baik melalui program dan aplikasi yang sudah dipersiapkan.

Aplikasi: saya akan terus mempelajari firman Tuhan, teladan yang diperlihatkan Paulus bagi jemaat Filipi semaksimal mungkin saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pelayanan saya. Terima kasih buat semua tim SABDA, Tuhan Yesus memberkati kita.

3. David Tobias

Materi BSF sangat bermanfaat, sistematis, dan mendorong studi lebih lanjut. Kelas diskusi BSF sangat berkesan!! Merupakan wadah yang efektif untuk bersama membahas ayat-ayat pilihan secara lebih dalam. Saya menangkap pesan sukacita kita alami sebagai hasil yang wajar dari transformasi dalam Kristus, persekutuan dengan saudara-saudara seiman, serta pemberitaan Injil. Saya berharap di kelas MLC bertemu dengan kawan-kawan lama baru berikutnya. Setelah kelas BSF, saya lebih suka senyum dan hidup lebih tenang/damai hehehe. Tuhan Yesus menyertai kita selalu.

4. Edgar

Shalom Sdr/i. Saya bersyukur oleh karena perkenanan Tuhan Yesus Kristus saya dapat mengikuti diskusi BSF sehingga saya dapat dipertemukan dengan teman-teman seiman dan admin BSF yang membuat saya banyak menerima pengalaman dan pengetahuan baru secara khusus surat Filipi. Saya belajar bahwa hidup dan kehidupan ini harus dipersembahkan untuk Tuhan pakai sebagai pemilik kehidupan saya. Saya ingin hidup saya terus bersukacita oleh karena Kristus, sama seperti Paulus yang menjadikan Kristus teladan hidup sehingga mampu bersukacita meskipun dalam berbagai bentuk ancaman dan pergumulan hidup, sebab ia percaya bahwa kasih dan penyertaan Allah akan terus menyertai kehidupannya, meneguhkan dalam memberitakan Injil.

Saya berharap kelas MLC akan terus hadir mewartakan firman Allah (Injil Kristus). Kiranya lewat kegiatan-kegiatan diskusi yang dilakukan, memperdalam pengetahuan Alkitab bagi saudara seiman yang akan menjadi pewarta Injil Kristus. Setelah mengikuti kelas BSF ini, saya akan menjadikan Kristus teladan hidup dan bersukacita oleh karena Kristus, sebab saya percaya kasih Kristus yang telah Ia anugerahkan kepada saya akan terus menyertai saya sampai Ia datang kembali. Kiranya kasih karunia Allah menyertai kita semua. Amin.

5. Hardi Wiyono

Ringkasan: menjelajah surat Filipi merupakan pengalaman tersendiri bagi saya.  Hal ini menarik karena tema utama yang dominan adalah sukacita. Paulus, penulis surat Filipi ini, memerintahkan kepada jemaat untuk bersukacita meskipun dia sendiri dalam keadaan di penjara, dapat dibayangkan betapa sulitnya untuk mengalami bersukacita. Namun, dia mampu menjadi teladan dalam hal ini.

Harapan: memiliki hidup yang bersukacita meneladani Paulus, meskipun menghadapi tantangan yang berat. Aplikasi: praktik hidup bersukacita ini tentu tidak mudah apalagi berhadapan dengan situasi yang kurang baik. Namun, saya akan belajar bersukacita dalam Tuhan atas dasar iman kepada Yesus. Bersukacita merupakan keharusan. Harusnya persoalan hidup yang dihadapi tidak dapat menghalangi untuk bersukacita. Bagi saya, bersukacita merupakan tantangan tersendiri dalam praktik iman. Terima kasih kepada tim SABDA dan peserta diskusi yang memfasilitasi dan menguatkan saya dalam diskusi. Tuhan Yesus memberkati.

6. Hery Sudarno

Bersyukur dapat ikut kelas BSF, meskipun tidak optimal, karena kesibukan. Ada banyak berkat yang didapatkan melalui BSF, metode yang sederhana untuk mendalami firman Tuhan, telah tersedia dan tersaji dalam Alkitab SABDA (BaDeNo). Ditambah dengan diskusi bersama teman-teman dalam grup Telegram, yang saling melengkapi, semakin mempertajam penggalian peserta. Saya pribadi dalam BSF pasal 1-4 banyak mendapat pelajar penting, di antaranya:

  1. Karakter anak-anak Tuhan harus senantiasa hidup dalam sukacita, keberanian memberitakan Injil, berkata kebenaran itu karunia Tuhan yang diperoleh kedekatan (relasi) dengan Tuhan.
  2. Belajar menghargai dan menghormati saudara seiman, peduli, dan lebih peka akan orang lain.
  3. Menjaga kesatuan, sehati sepikir; berpikir seperti apa Kristus pikirkan.
  4. Mengisi/mengerjakan keselamatan (menjalankan mandat budaya, penginjilan, melakukan kegiatan sosial).
  5. Sikap terhadap para pelayan Tuhan.
  6. Menjadi tekun, setia, hidup suci, dan kasih.
  7. Menjadi teladan dalam perkataan dan pengajaran.
  8. Karakteristik pemimpin: rendah hati, tidak egois.

Dan terakhir, saya berharap yang akan datang bisa ikut bedah kitab lain meskipun dalam kesibukan sehari-hari. Apa yang saya dan teman-teman dapatkan selama ini lewat kelas MLC, mari kita aplikasikan di gereja dan atau di komunitas kita masing-masing. Terima kasih untuk teman-teman SABDA yang sudah melayani dan membimbing saya selama 22-29 Juni dalam kelas ini. Tuhan memberkati.

7. Honggowarsito

Shalom semuanya. Selama saya belajar menggali surat Filipi, saya benar benar membutuhkan konsentrasi yang penuh dan membutuhkan alat bantu mempelajari firman Tuhan seperti konkordansi Alkitab dan kamus Alkitab. Dan, saya sangat beruntung mendapatkan pengayaan dari teman-teman dalam kelompok bedah surat Filipi.

Surat Filipi yang ditulis oleh Rasul Paulus sangat inspiratif yang sesuai dengan keadaan zaman saat ini, meskipun surat Filipi ditulis dalam penjara. Seperti misalnya, dalam surat Filipi 1:12-26 tentang kesaksian Paulus dalam penjara, Rasul Paulus meminta jemaatnya untuk senantiasa bersukacita meskipun dalam keadaan susah sekalipun seperti dirinya yang ada dalam penjara, Paulus tetap bersukacita.

Di samping Rasul Paulus meminta jemaatnya untuk senantiasa bersukacita, Rasul Paulus meminta kepada jemaatnya agar mereka mengikuti teladannya dan memperhatikan orang-orang yang telah mengikuti teladan Rasul Paulus (Filipi 3:7). Rasul Paulus bukan hanya meminta jemaatnya untuk meneladaninya, tetapi juga meminta jemaatnya untuk menunjukkan akan kebaikan hatinya kepada semua orang meskipun dalam keadaan yang kurang menyenangkan sekalipun.

Melalui penggalian surat Filipi ini, saya diajarkan untuk senantiasa bersukacita, menunjukkan kebaikan hati saya pada semua orang dan menjadi teladan bagi orang-orang yang ada di sekitar saya. Selama berlangsungnya waktu-waktu penggalian, interaksi dengan sesama teman kelas maupun host/admin SABDA, sangat kondusif dan edukatif dan saling memotivasi. Saya sangat mengharapkan hal semacam ini akan diadakan lagi untuk membedah (penggalian), khususnya kitab-kitab Rasul Paulus.

Puji syukur kepada Kristus Yesus Tuhan kita, atas aktivitas bedah surat Filipi dapat berjalan dengan sangat berkualitas dengan spirit saling mengasihi. Salam kasih buat teman-teman kelas SABDA dan crew host-admin dari SABDA. Kiranya Tuhan selalu memberkati kita semuanya. Amin.

8. Johannes Samuel

Berkat dari materi BSF: sukacita, itu yang saya dapatkan melalui BSF ini, sukacita yang oleh karena Kristus dalam situasi apapun mampu bertahan dan berdiri teguh dalam Kristus.

Kesan mengikuti diskusi BSF: cukup menyenangkan, walaupun dalam minggu ini cukup padat kegiatan sehingga saya harus terus diingatkan oleh Kak May dalam memberikan tanggapan. Kelas cukup aktif, walaupun sebenarnya saya berharap ada sesuatu yang lain di sini.

Ringkasan pribadi dari pelajaran Filipi 1-4: gambaran Alkitab tentang sukacita sangat berbeda dengan gambaran populer tentang kebahagiaan. Banyak orang mengaitkan kebahagiaan dengan kesenangan dan kenyamanan yang bersumber dari situasi hidup yang baik. Tidak heran, kebahagiaan dipandang sebagai lawan kata dari kesusahan. Tidak demikian dengan konsep Alkitab, khususnya dalam Filipi tentang sukacita. Sukacita bukan lawan dari kesusahan hidup. Orang Kristen tetap dapat bersukacita di tengah berbagai ujian hidup yang menyusahkan

Orang yang selalu memikirkan kebaikan Allah akan bersukacita. Ia akan selalu memiliki alasan untuk memuji Allah. Sukacitanya juga muncul dari perhatian yang tulus untuk jemaat atau orang-orang yang disekitar kita. Lalu kita bisa bersukacita karena hidup kita bisa bagi pekabaran Injil. Mengapa? Tujuan hidup manusia adalah Kristus (Fil. 1:21). Mati atau hidup tidak masalah, yang penting kemuliaan Kristus dinyatakan (Fil. 1:20). Tujuan hidup yang sedang dipenuhi tentu saja sudah memadai sebagai alasan untuk bersukacita.

Harapan untuk kelas MLC berikutnya: semoga bisa mengikuti kelas berikut dengan baik dan disiplin. Mohon maaf atas ketidakdisplinan waktu dari saya. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti kelas BSF: tetap akan membuka diskusi dan PA dalam pelayanan disini.

9. Lucianna Cecilia

Berkat dari materi BSF: saya dimantapkan bahwa dalam Tuhan, ada suatu sukacita dari keintiman dengan Tuhan, sukacita akan pengenalan akan Tuhan, bukan sukacita yang berdasarkan apa yang kita miliki di dunia yang bersifat sementara. Kesan mengikuti diskusi BSF, kita dapat saling mengisi dan berbagi berkat.

Ringkasan pribadi: Paulus mengajak kepada jemaat Filipi (kepada kita) untuk selalu dapat memandang pada Tuhan dan untuk selalu bersukacita karena Tuhan.

Aplikasi: saya akan meminta pertolongan Roh Kudus untuk selalu dapat melekat kepada Tuhan dan memiliki pengenalan akan Tuhan lebih dalam lagi.

10. Marganda Kristianto Purba

Berkat dari materi BSF adalah memiliki banyak sahabat Kristus yang baru dalam Kelas BSF 4 dan mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi. Kesan mengikuti diskusi BSF adalah seru, menarik, dan menyenangkan karena semua anggota Kelas BSF 4 saling melengkapi dan saling menyempurnakan penggalian yang diberikan.

Ringkasan pribadi dari pelajaran Filipi 1-4 yaitu Rasul Paulus banyak memberikan teladan melalui pelayanannya kepada jemaat di Filipi baik tentang mengucap syukur atas persekutuan dalam berita Injil (Fil. 1:5), dalam hidup bersama menaruh pikiran dan perasaan yang sama seperti Kristus (Fil. 2:5), melakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut (Fil. 2:14), pengenalan akan Kristus lebih mulia dan berharga dari apapun (Fil. 3:8-9), dan nama kita akan tertulis dalam Kitab Kehidupan/Buku Kehidupan (Fil. 4:3)

Harapan untuk kelas MLC SABDA selanjutnya lebih banyak mengadakan kelas diskusi untuk lebih memberikan pengetahuan dan wawasan kepada banyak orang yang ingin bertumbuh secara rohani. Aplikasi praktis mempraktikkan apa yang sudah diperoleh dalam pelayanan di gereja dan juga dalam kehidupan bersama keluarga dan masyarakat.

11. Maria Sabin (Malaysia)

Shalom. Saya sangat bersyukur atas kesempatan belajar bersama teman-teman BSF 4 yang wow luar biasa, dan tentunya moderator, Bu Evie dan Bu May yang selalu memberi dorongan dan mengingatkan saya supaya terus terlibat dalam diskusi ini sehingga saya dapat menyelesaikan kelas Bedah Surat Filipi pada hari ini.

Melalui BSF ini, saya  diberkati dengan cara berjemaat jemaat di Filipi yang sangat memperhatikan antara satu sama lain. Paulus sendiri yang dalam keadaan yang sukar tetap mendorong, meneguhkan jemaat dari segi spiritual. Dia mendorong jemaat Filipi agar tetap bersukacita dalam apapun keadaan dan situasi. Selain itu, Paulus tetap menegur dan mengingatkan jemaat Filipi agar tetap berhati-hati pada perkara yang menyesatkan.

Aplikasi praktis yang akan saya lakukan adalah terus bersyukur dan bersukacita atas segala kebaikan Tuhan. Saya percaya tidak kebetulan saya bisa belajar dalam kelas BSF ini, pasti ada perkara yang luar biasa. Harapan saya, kelas-kelas MLC akan terus berlangsung dan dapat membantu kami untuk terus belajar lebih dalam lagi tentang Allah dan Alkitab. Sekali lagi, terima kasih untuk moderator BSF 4 dan juga untuk seluruh tim SABDA. Tuhan memberkati.

12. Nadia Eko Agustia

Berikut ini adalah testimoni saya:

  1. Saya cukup diberkati, sekalipun saya belum bisa maksimal dalam menggali isi Alkitab. Setiap kali saya merenungkan firman Tuhan, hal itu seperti langsung terjadi dalam hidup saya di hari tersebut. Misalnya, saya belajar tentang sukacita senantiasa dalam Tuhan. Pada hari itu, rasanya banyak godaan yang membuat saya kehilangan sukacita. Jadi, ayat firman Tuhan yang saya renungkan bermanfaat untuk menguatkan saya.
  2. Pelajaran dari kehidupan Paulus di mana dia benar-benar mengasihi jemaat yang dilayaninya dengan sepenuh hati.
  3. Banyak belajar dari hasil penggalian teman-teman dalam kelompok.
  4. Kedisiplinan dan perhatian dari moderator, Ibu Evie dan Kak Mei yang sangat luar biasa keren.

Harapan saya: semoga apa yang sudah saya pelajari dalam beberapa hari lalu membuat saya semakin militan dalam Tuhan dan pada akhirnya bisa menjadi berkat bagi orang lain. Terima kasih. Tuhan Yesus berkati.

13. Rialdi Pasaribu

Shalom. Puji Tuhan, kita sudah menyelesaikan kelas diskusi Bedah Surat Filipi. Terima kasih kepada pemateri, fasilitator, moderator, dan seluruh peserta diskusi. Sungguh mantap sekali.

Pelajaran yang paling berkesan ialah sukacita karena mengenal Kristus dan mengalami persekutuan dengan Dia. Oh Haleluya. Saya ingin sekali memiliki sumber sukacita yang benar. Saya tidak mau situasi dan kondisi mengendalikan sukacita saya. Saya hanya ingin sukacita saya berasal dari Tuhan Yesus yang senantiasa tinggal dalam diri saya. Saya mau mengalami sukacita meski dalam kekurangan dan kesusahan. Kiranya melalui kelas diskusi ini, kita semua terus diperlengkapi untuk menjadi pribadi yang terus bersukacita dalam Tuhan.

14. Richard Dima

Saya sangat bersyukur bisa kembali mengikuti kelas MLC, kelas BSF memberikan sukacita tersendiri, terutama mempelajari tentang kasih jemaat Filipi kepada sesama jemaat dan kepada Rasul Paulus dalam penjara, begitupun dengan Paulus yang selalu mengikuti perkembangan kehidupan jemaat Filipi, mengajarkan tentang sukacita, bahkan memberikan teladan tentang bersukacita, sekalipun dalam penjara.

Ringkasan pribadi saya tentang Surat Filipi:

  1. Filipi 1:6: Semuanya adalah pemberian Allah, keselamatan dalam berita Injil, kemampuan untuk merespons berita Injil, kemampuan untuk percaya, bahkan hari-hari ke depan dijamin oleh Allah, kita dipelihara sampai pada hari terakhir. Jadi, bersukacita dan bersyukurlah untuk kasih Allah yang begitu besar.
  2. Filipi 2:4-8: Salah satu sukacita yang muncul ketika mempelajari bagian ini adalah bahwa dalam hidup bersama, ketika kita juga memperhatikan kepentingan orang lain, kita sadar bahwa kita sudah meneladani Yesus.
  3. Filipi 2:12-13: Saya bersukacita karena menyadari bahwa keselamatan telah disediakan Allah, saya tidak bisa selamat dengan berbuat baik karena saya adalah manusia berdosa, tetapi syukur karena dengan beriman kepada Yesus Kristus saya diselamatkan. Mari dengan rasa syukur kepada Allah atas kasih karunia-Nya, kita mengisi keselamatan kita sampai pada hari di mana Tuhan memanggil kita kembali.
  4. Filipi 3:12-14: Saya bersukacita mempelajari bagian ini karena belajar dari Paulus dalam ketidaksempurnaannya mengenal Kristus, tetapi ingin terus maju, dengan menyadari bahwa Kristus telah terlebih dahulu mengasihi saya dengan menyelamatkan saya, tidak ada alasan untuk tidak sungguh-sungguh belajar mengenal Kristus.
  5. Filipi 4:7: Saya bersukacita mempelajari bagian ini karena damai sejahtera yang saya alami semua berasal dari Allah oleh karena iman kepada Kristus, bukan damai yang ditawarkan oleh dunia, tetapi damai yang melampaui segala akal yang memelihara hati dan pikiran di tengah-tengah keadaan dunia yang semakin jahat.

Harapan saya, bisa terus mengikuti kelas-kelas lain dari MLC, belajar banyak hal untuk terus memperkuat iman percaya saya. Saya akan semakin bersukacita setelah mengikuti kelas BSF dan akan membagikan sukacita itu kepada sesama. "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"

15. Riko Julianto

Shalom bagi Saudara-saudari kelas BSF dan tim SABDA-MLC. Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena melalui penyertaan-Nya saya bisa menyelesaikan penggalian dan diskusi dari surat Filipi di tengah-tengah perjalanan dari Bandung-Jogjakarta, dan area sekitarnya.

Saya merasa sangat diberkati melalui materi kali ini, tepatnya dari surat Paulus untuk jemaat di Filipi. Banyak inspirasi nyata yang saya dapatkan dari contoh hidup jemaat di sini dan bagaimana Paulus ikut terlibat dalam membantu menumbuhkannya. Kesan yang mendalam saya dapatkan juga dari rekan-rekan kelas BSF 4. Mereka juga sangat proaktif dalam menghidupkan suasana diskusi dengan berkontribusi membagikan referensi ayat, pemahaman, pengalaman, bahkan dalam menimpali penggalian peserta lainnya.

Tidak ketinggalan pula, Kak Evie yang begitu responsif dalam mengawal jalannya diskusi kelas BSF. Saya mengapresiasi juga Kak May yang tidak jemu-jemunya mengingatkan diri saya agar bisa terlibat dalam diskusi.

Secara keseluruhan dari pelajaran Filipi 1-4 membuat saya terkagum-kagum akan keterlibatan Tuhan dalam menumbuhkan jemaat ini menjadi jemaat yang sangat terbuka dan mudah diarahkan oleh kebenaran firman Tuhan melalui hamba-Nya, Paulus. Inilah yang semestinya ditiru dan dijadikan role model bagi gereja-gereja saat ini, dengan lebih mementingkan kepentingan jemaat dan perluasan berita Injil dibandingkan dengan perkara-perkara yang bersifat egois.

Saya mendoakan agar ke depannya tim SABDA-MLC secara berkelanjutan memberikan materi-materi surat Paulus lainnya agar kami bisa semakin terlatih dalam menggali/mengeksegesis firman Tuhan sesuai konteksnya.

Secara pribadi, saya mohon dukungan doa dari tim SABDA-MLC dan seluruh saudara-saudari di kelas BSF agar diri saya semakin bergairah dan bersemangat dalam mengaplikasikan hal-hal penting yang saya dapatkan dalam surat Filipi ini=

  1. Confidence dalam mewartakan berita Injil.
  2. Ikut terlibat dalam memenuhi kepentingan jemaat di mana saya ada dalamnya.
  3. Semua yang saya lakukan dalam pelayanan saya mengarah kepada Kristus.
  4. Menempatkan Kristus sebagai dasar sukacita saya dan kekuatan saya dalam menghadapi setiap keadaan yang sulit dalam kehidupan nyata.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat tim SABDA-MLC. Tuhan Yesus Kristus memberkati segala aspek yang dibutuhkan oleh tim ini. Solus Christus!

16. Samuel Dane

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, sudah dimampukan untuk melewati pembelajaran Bedah Surat Filipi dan berkat dari materi BSF yang diberikan, saya dapat lebih banyak belajar tentang Surat Filipi, Paulus, Epafroditus, Timotius, jemaat Filipi dan Tuhan Yesus Kristus sendiri.

Kesannya sangat luar biasa karena diskusinya sangat seru dan menambah pengetahuan, wawasan berpikir semakin luas bahkan ditambah dengan teman-teman yang sangat aktif menanggapi dan mengarahkan jalannya diskusi, membuat saya pribadi mendapat banyak pelajaran berharga dan sangat diberkati, tentunya. Dan satu hal yang sangat luar biasanya, ini adalah kali pertama saya mengikuti kelas BSF, dan bagaimana proses penggalian sesuai dengan kerangka yang dikirim dan kerangka seperti itu pun adalah kali pertama saya mendapatkannya dan sangat menolong saya dalam menggali ayat Alkitab yang dibahas.

Ringkasan pembelajaran dari hari pertama sampai hari keempat (surat Filipi 1-4):

  1. Ucapan syukur dan doa yang dipanjatkan oleh Rasul Paulus mengajarkan bahwa itu harus tetap dilakukan dalam keadaan apapun yang kita alami sukacita maupun dukacita seperti yang sudah ditunjukan oleh Rasul Paulus lewat kesaksian hidupnya ketika ada dipenjara.
  2. Ada banyak sekali nasihat-nasihat yang diberikan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi, dalam hal ini nasihat itu: tetap berjuang, bersatu, merendahkan diri, dan kerjakan keselamatan dengan takut dan gentar, dan nasihat itu untuk saya secara pribadi dan kita semua juga.
  3. Rasul Paulus menunjukan bahwa ada kebenaran yang tidak murni yang akan menyesatkan jemaat Filipi. Dia ingin menyatakan bahwa tetaplah berpegang pada kebenaran yang murni. Dan, itu masih relevan sampai saat ini sehingga kita perlu sekali untuk waspada.
  4. Rasul Paulus berterima kasih atas kebaikkan hati jemaat Filipi yang memperhatikan kekurangan Rasul Paulus dalam penjara. Dan, patutlah kita teladani sebagai jemaat dan hamba Tuhan harus ada hubungan harmonis yang terus dijalin antara kedua pihak.

Harapan saya, semoga ini bukan menjadi BSF yang terakhir buat saya secara pribadi, tetapi ini menjadi BSF yang pertama dan akan terus berkelanjutan. Semoga dengan adanya SABDA membuat semakin cepat Injil diberitakan di seluruh dunia.

Aplikasi buat saya secara pribadi: saya akan memakai kerangka ini dalam saya menggali isi firman Tuhan sehingga saya semakin memahami maksud dan tujuan dari isi Alkitab. Dan, saya juga akan membagikan pengetahuan ini ke teman-teman saya dan mengajak mereka untuk mengikuti kelas BSF selanjutnya. Dan, saya akan mempraktikan firman yang sudah dipelajari sedikit demi sedikit. Relakanlah dirimu diproses dan dibentuk oleh Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

17. Samuel H. Siswono

Selama mengikuti kelas BSF, saya mendapati bahwa tidak ada gereja yang sempurna. Tidak ada jemaat yang sempurna. Betapapun baiknya jemaat Filipi yang mengasihi dan menghormati Paulus, Paulus tetap menegur dan mengingatkan mereka. Dan pribadi Paulus, sebuah teladan yang luar biasa. Kasihnya, semangatnya, giatnya memberitakan Injil, semua membuat saya menunduk. Begitu luar biasanya Tuhan memakai Paulus. Begitu luar biasa juga, Tuhan pakai kelas BSF untuk berdiksusi bersama. Ada banyak pertanyaan sederhana yang mungkin tidak lagi pernah dipertanyakan, kembali dipertajam di kelas ini, tentang gereja, hamba Tuhan, dan Tuhan itu sendiri.

Filipi adalah surat yang ditulis dari dalam penjara. Dan dari dalam penjara, Paulus selalu mengingatkan bagaimana seharusnya orang Kristen mencintai, menghormati, dan memberitakan Injil. Akan ada distorsi teladan, tetapi jangan ada distorsi Injil. Paulus juga menyampaikan nasihat-nasihat praktis bagaimana jemaat bisa membangun satu sama lain. Dan, semua nasihat itu diteguhkan dengan teladan Paulus yang dilihat dengan mata kepala sendiri oleh jemaat Filipi. Melalui surat ini juga, Paulus menunjukkan kasihnya kepada anak-anak rohani yang juga sekaligus sahabat-sahabatnya di jemaat Filipi. Dari surat ini, saya mau terus mengabarkan Injil. Dan juga, disertai dengan teladan yang benar. Penginjilan tidak berhenti ketika orang-orang percaya menerima Kristus, tetapi penginjilan tetap harus dikerjakan agar orang-orang bertumbuh dalam kebenaran dan mereka pun menjadi pengabar berita Injil juga. Kiranya Tuhan menguatkan saya.

18. Supriyono

Shalom! Puji Tuhan! Bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Kepala Gereja, kalau saya bisa mengikuti kursus online Bedah Surat Filipi (BSF) yang diadakan oleh Yayasan Lembaga SABDA Ministry Learning Center mulai tanggal 22 -- 29 Juni 2022.

Berkat Materi Bedah Surat Filipi (BSF): sungguh menjadi berkat khusus dalam materi Bedah Surat Filipi (BSF) sehingga saya dapat memahami lebih dalam tentang nilai-nilai sukacita orang percaya, yang diperhadapkan dengan berbagai penderitaan, aniaya, siksaan dan penjara.

Kesan mengikuti diskusi BSF: semakin memperkaya dan memberkati saya pribadi, terutama dalam penafsiran dan penggalian tentang Bedah Surat Filipi (BSF). Komitmen setelah mempelajari Bedah Surat Filipi (BSF): saya akan lebih giat lagi dalam belajar, memahami, menggali, membaca, merenungkan dan menafsirkan isi yang terkandung dalam Alkitab, baik untuk kepentingan pribadi, rumah tangga, keluarga, gereja, dan masyarakat sekitar.

Ringkasan:

  1. Filipi 1 (Ayat 1-26)= Filipi 1:21 -- Hidup hubungan dengan Kristus sedemikian akrab walaupun kondisi selalu berubah-ubah tidak memengaruhi kesetiaan, kualitas rohani, dan semangat dalam pelayanan. Penderitaan dan rintangan tetap terus ada. Namun, kesempatan untuk mengalami keindahan persekutuan Kristen semakin mendalam.
  2. Filipi 1, 2 (Ayat 27-2:1-11)= Filipi 2:11 -- Hidup bersama Kristus dan mengakui Kristus sebagai Tuhan. Dia berkuasa untuk mengubah orang yang beriman kepada-Nya dan menolak kepentingan diri sendiri demi untuk menyukakan hati Allah.
  3. Filipi 2 (Ayat 12-30)= Filipi 2:17-18 -- Darah Kristus yang dicurahkan demi kurban umat-Nya, sangat mahal nilainya. Jemaat Filipi sangat menghargai memberikan pengorbanan nyawa-Nya karena mereka suatu kurban pelayanan kepada Allah.  
  4. Filipi 3 (Ayat 1-21)= Filipi 3:20-21 -- Kewarganegaraan kita adalah dalam surga. Orang percaya (Kristen) tidak lagi warga dunia ini; mereka telah menjadi orang asing dan pendatang di bumi. Kehidupan kita dipedomani oleh prinsip-prinsip surgawi dan hak serta warisan kita tersimpan di surga.  
  5. Filipi 4 (Ayat 1-23)= Filipi 4:22-23 -- Orang-orang percaya (Kristen) kepada Kristus Yesus dan memberi hidup untuk dikuduskan sesuai dengan Injil-Nya.

Harapan kelas Ministry Learning Center (MLC): program berikutnya untuk Ministry Learning Center (MLC), bagi saya peserta Bedah Surat Filipi (BSF), hendaknya diadakan lagi kursus online yang berkaitan dengan pelajaran dalam gereja seperti Homiletika, Pneumatologi dan Eskatologi (Bedah Kitab Wahyu). Aplikasi praktis: saya mau seperti Paulus yang menjadi teladan dalam pelayanannya, di tengah-tengah situasi apapun selalu ada sukacita sekalipun diperhadapkan dengan berbagai persoalan, penderitaan, siksaan dan penjara. Paulus membawa jemaat bukan berpusat pada diri sendiri, tetapi hanya bergantung kepada Tuhan.

Ucapan terima kasih kepada moderator, Ibu Evie, admin, Kak May, dan tim SABDA yang telah bekerjasama dengan para peserta Bedah Surat Filipi (BSF 4) yang memberikan motivasi, koreksi, jalinan komunikasi yang baik, dan masukan yang dapat membangun dan memperkaya lebih dalam tentang materi Bedah Surat Filipi (BSF) sehingga jalannya diskusi semakin hangat dan memberkati semua peserta. Sekalipun hanya via Telegram, walaupun ada yang berhenti karena kesibukan pekerjaan, jaringan sinyal kurang memadai, dan kegiatan pelayanan lainnya. Akhirnya, Soli Deo gloria. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.

19. Yoke Pribadi

Puji Tuhan dan bersyukur, karena Tuhan sudah menyertai kita semua dalam mempelajari Kitab Filipi. Terima kasih kepada Yayasan Lembaga SABDA, dan khususnya kepada Ibu Evie dan Ibu May, yang memfasilitasi kami dalam mempelajari Kitab Filipi secara lebih dalam. Dan, terima kasih kepada Bapak dan Ibu peserta yang dengan luar biasa sangat antusias mengikuti dari awal hingga akhir. Sungguh menggugah saya, bahwa panitia dan peserta benar-benar memiliki komitmen untuk memuliakan Tuhan dengan membaca, merenungkan, menyampaikan pikiran, dan merencanakan melakukan pengajaran ini untuk membuahkan praktik sukacita dan pelayanan bagi Tuhan.

Surat Filipi yang secara garis besar mendorong anak-anak Tuhan untuk bersukacita dan mengenal bagaimana sesama anggota saling mendukung juga senantiasa bersyukur dengan keadaan kita yang dicukupi oleh Tuhan, kemudian mengenal bagaimana Tuhan memberkati dan betapa firman Tuhan menegur, mengajar, dan menyadarkan kita untuk meneladani Paulus dan orang-orang kudus lainnya. Dan, bagaimana Paulus juga memperingatkan kita untuk berhati-hati terhadap anjing-anjing dan penyesat lainnya. Sungguh kesempatan belajar online ini menumbuhkan semangat belajar dan berkomitmen untuk hidup dalam pemeliharaan dan kemuliaan Tuhan. Biarlah Tuhan terus menyempurnakan inisiatif YLSA yang bagus ini. Saya berharap apa yang sudah dilalui bersama ini kita implementasikan untuk kemuliaan nama Tuhan.

20. Zet Sirra

Shalom. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan pertolongan-Nya sehingga saya diberi kekuatan dan kesehatan, juga atas kesempatan belajar bersama teman-teman BSF 4 yang luar biasa  dan tentunya  moderator, Bu Evie dan Bu May, yang selalu memberi dorongan dan selalu mengingatkan saya supaya terus terlibat dalam diskusi ini sehingga saya dapat menyelesaikan kelas Bedah Surat Filipi pada hari ini.

Melalui BSF ini, saya diberkati dengan cara hidup berjemaat yang ada di Filipi yang sangat memperhatikan antara satu sama lain, dan bagaimana mereka melakukannya dengan sukacita seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dan tentunya Paulus. Paulus sendiri yang dalam keadaan yang sukar tetap mendorong dan meneguhkan jemaat. Paulus mendorong jemaat Filipi agar tetap bersukacita dalam apapun keadaan dan situasi yang mereka alami dalam pelayanan dan dalam pengiringan mereka kepada Kristus. Selain itu, Paulus tetap menegur dan mengingatkan jemaat Filipi agar tetap berhati-hati pada perkara yang menyesatkan karena tidak sedikit umat Tuhan yang hidupnya tidak berpadanan seperti yang dikehendaki Kristus.

Aplikasi praktis yang akan saya lakukan adalah terus bersyukur dan bersukacita dalam segala hal atas segala kebaikan Tuhan yang selalu dikerjakan-Nya dalam kesempatan yang diberi. Saya percaya tidak kebetulan bisa ada dan belajar dalam kelas BSF ini pasti adalah perkara yang luar biasa. Tentunya menjadi harapan adalah kelas-kelas MLC akan terus berlangsung dan dapat menjadi media untuk terus belajar lebih dalam lagi tentang Allah dan kebenaran-Nya.

Dan, dalam kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf jika selama ada bersama moderator, admin, dan teman-teman kelas ada perkataan dan sikap yang tidak berkenan saya menyampaikan permohonan maaf. Sekali lagi, terima kasih untuk moderator BSF 4 dan juga untuk seluruh tim SABDA. Tuhan Yesus memberkati.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA