Gereja dan Maknanya

Gereja sudah berada dalam rencana kekal Tuhan Allah. Gereja bukanlah gedung. Gereja juga bukan organisasi atau administrasi. Gereja bukan upacara atau tradisi. Gereja adalah tubuh Kristus. Gereja adalah umat Tuhan. Seluruh umat Tuhan ini disebut sebagai bait Allah yang hidup di dalam dunia. Gereja adalah kaum pilihan, hasil tebusan Allah. Gereja adalah bangsa yang kudus dan imamat yang rajani. Gereja adalah garam dan terang dunia. Gereja adalah saksi Kristus di dunia, di tengah orang berdosa.

Kita sering kali melihat gereja lebih kepada gedungnya. Apakah ketika Kristus datang kembali, gedung gereja yang akan diangkat oleh Kristus ke surga? Tentu bukan, melainkan orang-orang percaya. Jadi, gedung gereja bukanlah gereja. Di dalam gedung gereja terdapat orang-orang yang dipilih, yang digerakkan hatinya, dan disucikan. Siapakah yang memilih? Allah Bapa. Siapa yang menggerakkan? Allah Roh Kudus. Disucikan dengan apsa? Dengan darah Yesus Kristus, Allah Anak. Maka Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus -- Allah Tritunggal -- adalah yang mengerjakannya sehingga muncul anggota-anggota gereja yang sejati.

Dipanggil dan dipilih

1. Gereja yang Kelihatan dan Tidak Kelihatan

Pada masa Reformasi, Bapak Reformator, John Calvin, memperkenalkan dua macam gereja, yaitu gereja yang kelihatan (visible church) dan gereja yang tidak kelihatan (invisible church). Gereja yang kelihatan adalah gereja yang kita lihat secara organisasi, di mana gereja itu punya anggota, punya gedung, punya pengurus, seperti gereja GKI, GPIB, GPdI, Methodis, HKBP, Anglikan, Katolik, Karismatik, dan lain-lain. Inilah gereja-gereja yang kelihatan. Namun, gereja yang tidak kelihatan lebih besar daripada gereja yang kelihatan karena mencakup semua umat Allah di segala tempat (dari segala bangsa) dan di segala waktu (termasuk yang sudah meninggal pada masa lampau dan orang-orang percaya pada masa yang akan datang, yang saat ini masih belum dilahirkan). Mereka semua termasuk gereja yang tidak kelihatan.

Gereja yang kelihatan menggabungkan semua orang yang mengaku diri sebagai orang Kristen. Gereja yang tak kelihatan adalah gereja yang merupakan totalitas dari seluruh orang percaya yang sungguh-sungguh menjadi milik Kristus. Inilah yang disebut sebagai gereja yang kudus dan am. Kudus berarti suci, am berarti umum atau universal. Dalam bahasa Latin, disebut Katolik sehingga gereja katolik berarti gereja semua bangsa, yang merupakan gereja universal, yang dimiliki oleh semua orang Kristen segala zaman dan segala tempat. Jadi, harus dibedakan antara gereja Roma Katolik dan gereja Katolik (am).

2. Gereja: Hasil Karya Allah Tritunggal

Definisi gereja yang terbaik tercantum di dalam 1 Petrus 1:2, "Yaitu orang-orang yang dipilih sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya."

Gereja adalah orang yang dipilih sesuai dengan kehendak Allah Bapa. Orang-orang itu dikuduskan oleh Roh Kudus agar bisa taat kepada Kristus, setelah dibersihkan oleh darah Kristus. Jika ketiga pengalaman ini belum engkau alami, engkau belum menjadi umat pilihan atau gereja yang sesungguhnya.

Pernahkah kita sadari bahwa kita menjadi percaya itu bukan rencana kita dan berdasarkan kehebatan kita, tetapi sungguh-sungguh merupakan anugerah Allah yang telah memilih kita? Lalu, kapankah kita dipilih oleh Allah? Apakah pemilihan itu mendadak karena Allah tiba-tiba merasa kesepian? Tidak. Allah sudah memilih sesuai rencana kekal Allah. Sejak dunia belum diciptakan, di dalam kekekalan, di luar waktu. Allah sudah merencanakan keselamatan manusia.

Namun, mengapa kita harus memercayai bahwa kita diselamatkan di dalam rencana kekal Allah? Ada dua alasan, yaitu: (1) Allah itu kekal sehingga Ia tidak mungkin berubah-ubah. (2) Bagi Allah, tidak ada yang mendadak akibat dari kurangnya pengetahuan atau hikmat Allah.

Kristus kepala gereja

Allah yang kekal merencanakan di dalam kekekalan apa yang akan digenapkan di dalam sejarah. Setelah rencana kekal Allah, maka Allah menciptakan dunia, dan dunia ini bersifat kontingen (tidak mutlak bersifat kekal). Hanya Allah yang bersifat inkontingen (mutlak bersifat kekal). Dunia ini dicipta secara creatio ex nihilo sehingga pasti mempunyai awal proses. Keberadaan dunia dan manusia itu dahulu tidak ada. Jika kita tidak ada, juga tidak ada masalah. Tidak ada keharusan yang mengharuskan kita ada atau dunia ada. Allah mutlak harus ada, tetapi kita tidak. Dunia juga suatu saat akan lenyap. Hanya orang percaya yang tidak ikut binasa dengan dunia. 1 Yohanes 2:17, "Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya." Di sini terjadi kontras antara kontingen dan inkontingen.

Hanya Allah yang inkontingen karena Allah tidak perlu bergantung pada siapa pun di atas Dia untuk keberadaan-Nya. Ia berada di dalam diri-Nya sendiri dari kekal sampai kekal. Allah tidak memerlukan permulaan. Ia menyebabkan permulaan semua yang lain, sementara Ia sendiri tidak ada yang menyebabkan keberadaan-Nya. Ketika Allah berbicara kepada dunia, "Akulah Alfa dan Omega," Allah hendak memberitahukan bahwa Ialah sumber segala sesuatu, tidak ada yang mendahului dan tidak ada yang ada di belakang-Nya. Allah tidak membutuhkan permulaan dan Allah tidak mempunyai akhir. Ini sifat inkontingen.

Ciptaan bersifat kontingen sehingga keberadaan manusia tidak kekal. Namun, ayat di atas memberikan kekuatan kepada kita bahwa kita memiliki anugerah kekal di akhir hidup orang percaya. Kita dipilih seturut kehendak kekal Allah. Kemudian, kita diciptakan di dalam sejarah. Sebelum sebuah gedung dibangun, sebenarnya ia sudah ada terlebih dahulu di pikiran arsiteknya. Kita memang belum ada di dalam sejarah, tetapi sudah ada di dalam kekekalan dalam pikiran Allah.

Diambil dari:
Judul buku : Kerajaan Allah, Gereja, dan Pelayanan
Judul artikel : Gereja dan Maknanya
Penulis : Stephen Tong
Halaman : 29 -- 33
Kategori: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA