FREE WILL - KEHENDAK BEBAS

Free Will adalah Kehendak Bebas yang dianugerahkan oleh Tuhan di mana "manusia yang membuat keputusan akhir." Free Will itulah yang membuat menusia bebas untuk "memilih" berdosa dan "memilih" mengikuti setan seperti yang dilakukan oleh Adam dan Hawa. Karena itu kita perlu menyerahkan kehendak bebas kita setiap hari kepada Tuhan supaya dipakai untuk kemuliaannya saja.

Oleh karena itu setiap hari dalam mezbah keluarga dan doa pribadi, sebaiknya kita selalu berdoa : "Tuhan Yesus kami menyerahkan seluruh kehendak bebas kami ke dalam tanganMu supaya tidak bisa dipakai untuk berbuat dosa dan kejahatan, tetapi pakailah hanya untuk melayani dan memuliakan namaMu." (booklet doa pribadi halaman 3).

Memiliki Free Will

Dalam perjalanan pelayanan selama ini, kita melihat bahwa orang memiliki Free Will hanya jika masih hidup bersama dengan Tuhan. Akan tetapi jika orang Kristen sudah mulai memilih untuk berdosa, maka setan langsung menguasai kehendak bebas mereka -- ini adalah "refleks untuk berdosa". Setan akan melatih dan memperbudak tubuh dan pikiran orang Kristen itu sehingga yang dipikirkan dan dikehendaki hanyalah melakukan dosa dan kecemaran. Pada saat orang Kristen hidup dalam dosa, maka mereka tidak berkuasa atas dirinya sendiri karena akal pikiran dan kehendak bebasnya berada di dalam cengekeraman perbudakan setan.

Ada juga orang-orang Kristen yang berada dalam kondisi yang tidak memiliki daya untuk membuat keputusan misalnya dalam posisi labil, terbaring sakit di ICU, orang yang kerasukan, diguna-guna, dll.

Merebut Free Will

Pada saat itulah Tuhan memberikan kuasa kepada kita untuk merebut mereka dari penderitaan melalui di dalam doa. Tuhan memberikan kuasa kepada setiap anak Tuhan yang "mau" dipakaiNya dan yang tidak sibuk berkutat tentang teori-teori agama. Banyak orang-orang Kristen yang tidak berkuasa atas dirinya sendiri karena pikirannya sudah diperbudak oleh setan, dan mereka sangat membutuhkan pertolongan Tuhan melalui doa-doa kita. Anak-anak Tuhan yang percaya kepada FirmanNya, diberi kuasa penuh untuk mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah -- serta untuk menawan segala pikiran (Free Will) dan menaklukkannya kepada Kristus.

Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. (2 Korintus 10:5)

Semua itu adalah mengenai "kehendak bebas" di dalam hidup orang Kristen. Di luar itu, Tuhan Yesus menunjukkan lebih banyak lagi orang-orang yang "tidak tahu" mempergunakan kehendak bebasnya karena lahir dan dibesarkan di keluarga non Kristen. Ketika ditanya mengenai kehendaknya, maka mereka akan spontan "memilih" untuk mengikuti agamanya karena hanya itu ajaran yang diterima dan dilakukan dengan tekun. Tuhan Yesus mengasihi mereka semua, dan memanggil kita untuk merebut mereka dari kebinasaan seperti yang sudah dilakukanNya ketika merebut nyawa orang gila yang kerasukan setan di Gerasa. Kita juga bisa merebut keluarga, sahabat dan orang-orang non Kristen yang kita kasihi dengan berdoa Merampas Dari Api (artikel di bawah: Merampas Dari Api/ Kesaksian -2) .

Sebagai orang awam, kita bisa mempraktekkan sendiri seluas-luasnya setiap kebenaran dan kuasa Firman Tuhan, dan Tuhan PASTI menyatakan diriNya secara ajaib dan nyata. Sangat banyak rahasia Firman Tuhan yang tidak akan bisa dipahami dan dimengerti oleh akal pikiran manusia yang terbatas ini, tapi ketika kita "mau" untuk mempraktekkan kebenaran FirmanNya maka Tuhan akan membukakan satu persatu kuasa kasihNya.

Perbudakan Free Will

Sekali Free Will kita memutuskan untuk berdosa, maka kita langsung menjadi budak dosa dan kehilangan Free Will. Hanya di dalam Tuhan saja, manusia memiliki Kehendak Bebas untuk BISA melakukan yang benar atau yang salah. Tetapi jika sudah memilih dosa maka Kehendak Bebas manusia diikat untuk melakukan yang salah saja, kecuali bertobat sungguh-sungguh maka BISA kembali melakukan yang benar. Sedangkan orang yang berdosa tapi dalam keadaan sehat, kuat dan hidup berkecukupan akan sangat sulit untuk bertobat, sehingga umumnya menunggu ketika sakit parah atau mengalami celaka. Kita banyak bertemu dengan orang-orang yang menjadi pecandu narkoba, hidup dari uang yang tidak kudus (rentenir, korupsi, judi, PSK, dll), dugem, free sex; mereka bisa dilayani doa Pelepasan dan Pemulihan setelah semua harta benda lenyap, keluarga hancur, tubuhnya hancur, sakit HIV dan menunggu ajal ... lama sekali, menghabiskan masa hidup dan sangat menderita ... :(

Ketika di taman Eden, Adam dan Hawa memiliki Free Will sehingga sekalipun mereka ngobrol dengan iblis dan makan buah pohon "kematian" Tuhan tetap menghargai dan melihat saja. Bahkan setelah jatuh dalam dosa, Tuhan tetap menghargai Free Will mereka dengan bertanya, "Di manakah engkau?"(Kejadian 3:9). Perbudakan Free Will oleh setan sangat nyata di hidup Kain yang jealous/iri hati kepada Habel. Tuhan sudah mengingatkan Kain supaya melawan tipu muslihat iblis dengan mengingatkan, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." (Kejadian 4:6-7). Tetapi Kain lebih memilih bujukan setan, dan berlanjut dengan membunuh Habel. Sekalipun begitu Tuhan masih MENGHARGAI Free Will Kain dengan bertanya, “Di mana Habel, adikmu itu?” (Kejadian 4:9). Tuhan sangat menghargai Free Will tapi manusia lebih memilih menyerahkan Free Will-nya mengikuti bujukan setan. Begitu jatuh dalam dosa, maka setan langsung memperbudak manusia sehingga Free Will-nya selalu haus untuk melakukan dosa dan berujung kepada kematian.

Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya (Free Will) selalu membuahkan kejahatan semata-mata maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.(Kejadian 6:5,6)

Adam dan Hawa hanya makan buah pohon "kematian" sekali saja - tapi mereka langsung mati, kehilangan kemuliaan Allah dan tubuhnya menjadi fana, tidak lagi hidup kekal. Sekali keputusan berdosa diambil, tetapi perbudakan iblis atas Free Will berlaku selama-lamanya, sehingga Tuhan Yesus harus turun ke dunia untuk merebut manusia dari maut.

Tapi sebaliknya jika Adam Hawa makan buah Pohon Kehidupan (Kejadian 2:9), mereka bisa terus menikmati buahnya dan daunnya berkali-kali sampai selama-lamanya. Kita nanti di surga juga akan menikmati buah dan pohon Kehidupan kekal selama-lamanya.

-- Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." (Wahyu 2:7)
-- Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. (Wahyu 22:2)
-- Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. (Wahyu 22:14)

Itulah sebabnya Tuhan meminta supaya kita mempergunakan Free Will hanya untuk kemuliaan Kristus saja.

-- Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
-- Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

GBU
(Indriatmo)

* * * * *
MERAMPAS DARI API / KESAKSIAN - 2
(http://pesta.sabda.org/node/1870)

Baru-baru ini saya memiliki pengalaman pribadi mengenai doa Merampas Dari Api. Awal tahun ini istri saya bermimpi ada pesta besar yang penuh sukacita di satu tempat yang sangat indah. Di pesta itu ada keluarga besar saya dan keluarga besar istri. Itu adalah pesta besar di surga. Tetapi ada satu hal yang aneh, yaitu istri melihat ada seorang keluarga yang tinggal di Sumatera. Beliau laki-laki usia 65-an dan orang non Kristen. Jadi istri merasa heran karena di dalam suasana pesta surgawi itu ada seorang keluarga non Kristen yang ikut bergabung di dalamnya.

Ketika mendengar cerita itu saya tidak paham, apa maksud Tuhan Yesus - tetapi kita percaya bahwa rencana Tuhan itu pasti indah pada waktunya terutama bagi keselamatan keluarga yang non Kristen. Jadi kemudian setiap hari kita membawa beliau di dalam mezbah doa keluarga.

Dua bulan lalu beliau datang dari Sumatera dan menginap di rumah beberapa hari. Satu kali beliau bercerita bahwa badannya rasanya sakit di daerah bahu dan dada. Kemudian saya bertanya apakah mau didoakan, ternyata beliau bersedia.

Kemudian saya melayani dengan doa Pelepasan dan Pemulihan yang di dalamnya ada urutan “merampas dari api” yaitu beliau mengikuti kata-kata saya untuk menolak agama-agama dunia, mengaku Yesus sebagai Tuhan, mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli dan mengucapkan doa Bapa Kami. Beliau mau mengikuti semua panduan kata-kata yang saya ucapkan satu per satu.

Sebelum didoakan, Tuhan Yesus memperlihatkan tubuh rohnya adalah tipikal orang non Kristen yang terikat okultisme dan memiliki berbagai jimat untuk “melindungi” hidupnya. Tubuh rohnya hitam kelam penuh dengan berbagai roh setan dengan bentuk yang aneh-aneh mengikat erat dan membuat berbagai penderitaan fisik dan mental.

Setelah selesai didoakan, tubuh rohnya bersih bercahaya, Roh Kudus masuk dan berkuasa di dalam dirinya, dan beliau memakai jubah kemuliaan surgawi berwarna putih. Beliau juga berkata bahwa rasa sakit di bahunya dan dadanya yang sudah menahun, sekarang lenyap. Hatinya merasa sangat lega dan “aneh” sekali. “Sangat ringan,” katanya. Saya menjelaskan bahwa itu karena semua bebannya hidup dan sakit penyakitnya sudah diangkat oleh Tuhan Yesus. Saya juga minta, kalau menghadapi masalah apapun beliau bisa berdoa kepada Yesus, cukup percaya dan mengucapkan, “Yesus tolong aku.” Karena sudah merasakan hasilnya, beliau mau untuk mengikuti anjuran saya, sekalipun orang non Kristen.

Hari Sabtu sore minggu lalu ketika dalam perjalanan berangkat pelayanan ke Bekasi, istri menelpon bahwa saudara kita yang di Sumatera itu sedang koma, karena kecelakaan. Di dalam mobil kita segera mendoakan lagi doa “Merampas Dari Api” untuk memperbaharui penyerahan Rohnya kepada Tuhan Yesus. Hari Minggu pagi kita mendapat informasi bahwa beliau sudah dipanggil oleh Tuhan.

Kita langsung tanyakan kepada Tuhan, dia ada di mana? Tuhan Yesus memperlihatkan beliau sekarang sudah bersukacita di surga bertemu dengan semua keluarga yang lebih dahulu dipanggil Tuhan. Kita sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus, karena selama hidupnya beliau adalah orang non Kristen dan di akhir hidupnya Tuhan mempertemukan kita di rumah untuk dilayani doa Pelepasan dan Pemulihan serta doa Merampas Dari Api. Kemudian di akhir hidupnya, Tuhan Yesus memberi kita satu kesempatan berdoa terakhir Merampas Dari Api untuk memurnikan Rohnya ketika beliau koma beberapa jam, pada saat rohnya masih bersatu dengan tubuhnya. Hari Minggu malam setelah pelayanan dari Tangerang, kita berangkat ke Sumatera dan pulang hari Selasa, bertemu dengan keluarga besar di sana untuk memberikan penghiburan.

Melalui peristiwa ini, Tuhan Yesus memperlihatkan nubuatan yang diterima oleh istri awal tahun ini sudah digenapi dengan sangat ajaib. Keluarga kita yang non Kristen itu sekarang sudah lebih dahulu bertemu dengan semua keluarga di surga di dalam sukacita pesta surgawi. Puji Tuhan! Haleluya!

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

GBU
(Indriatmo)

* * * * *

Susanna - USA - 2013/10/16 10:50 wrote :

Mingu lalu, salah satu teman Facebook-ku mengirimkan photo mengenai seseorang yang sedang coma di salah satu hospital di Pasadena, Los Angeles.

Kemudian saya kirimkan Doa Merampas Api kepada pendoa tersebut dan ybs. merasa heran, karena saya mengirimkan doa tsb. yang sedang dicari olehnya. Saya bilang, itu adalah kuasa Roh Kudus yang menggerakkan saya untuk mengirimkan kepadanya yang diterima dari Indriatmo. Silahkan digunakan dan biarlah itu menjadi berkat baginya dan bagi orang yang sedang coma tsb.

Hari ini, saya baru buka message di FB mengenai orang tsb dan dikatakan 3 hari sesudah didoakan Doa Merampas dari Api, yang bersangkutan sadar dan mengenali orang dan sudah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat biasa. Namun skull (tengkorak) ybs. masih perlu dikembalikan ke posisi semula lagi.

Masih perlu didoakan terus agar seluruh organ-organ tubuhnya kembali normal.

Praise the LORD.

Susanna

* * * * *

MERAMPAS DARI API
http://pesta.sabda.org/node/1744

Selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. (Yudas 1:23)

Hari Sabtu pagi kita PD Yoel bersiap akan pergi pelayanan ke Cilegon, ketika saya menerima telpon dari kakak di Jawa Tengah yang meminta kita untuk menjenguk saudara yang sedang kritis di ICU sebuah Rumah Sakit karena sakit Leukimia (kanker darah).

Jam 10:15 kita sampai di RS tersebut di Jakarta Barat dan masuk ke ruang ICU. Di dalam ruangan, semua keluarga berkeliling di tempat saudara berbaring koma, penuh dengan selang infus dan obat-obatan, oxygen, kabel-kabel monitor dan ventilator untuk membantu pernafasan dan kerena paru-parunya tidak berfungsi. Semua keluarga merapalkan ayat-ayat kitab sucinya karena mereka non Kristen.

Saya berdiri di belakang mereka dan di dalam doa, Tuhan Yesus memperlihatkan Roh saudara saya berwarna merah seperti dipanggang api.

Kemudian saya berdoa dengan berbisik (bersuara) supaya Rohnya mendengar, memerintahkan Rohnya tunduk kepada Roh Kudus dan mengikuti kata-kata yang saya ucapkan, yaitu :
- Menolak dan memutuskan ikatan agama-agama dunia dan semua perjanjian dengan roh jahat.
- Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
- Menyerahkan tubuh, jiwa, Roh dan kehendak bebas menjadi milik Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus.
- Mengucapkan pengakuan Iman Rasuli (dengan dibimbing)
- Mengucapkan doa Bapa Kami (dengan dibimbing).

Tuhan Yesus memperlihatkan Rohnya menurut mengikuti satu persatu perkataan yang saya ucapkan, dan pada saat itu ada selubung cahaya berwarna biru yang membungkus Rohnya - menggantikan warna merah kuning api yang sebelumnya membakar. Kemudian Rohnya mengambil nafas panjang dan mulai bernafas dengan lega. Wajahnya penuh damai sejahtera dan sukacita dari surga. Puji Tuhan!

Begitu tubuh Rohnya diselubungi cahaya biru yang kudus, semua serangan iblis lenyap dan tidak bisa lagi menguasai sekalipun semua keluarga di sekelilingnya masih terus merapalkan ayat-ayat agamanya. Tubuh Rohnya menjadi sangat tenang dan sangat bersukacita. Selain itu ada dua malaikat turun dari surga menjagai Rohnya.

Setelah itu saya mengucapkan Petir Firman dengan memperkatakan Mazmur 23 dan doa Bapa Kami (Matius 6:9-13). Malaikat dari surga memberikan jubah surgawi dan membawa Rohnya terbang naik ke surga. Ketika Rohnya dibawa dua malaikat ke surga, angka di layar monitor jantung turun sampai ke angka nol, dan dokter menyatakan bahwa secara klinis dia dinyatakan sudah meninggal.

Karena sudah dinyatakan meninggal, kemudian keluarga mempersiapkan jenazah untuk dibawa pulang ke rumahnya di Jawa Tengah. Karena hari itu kita ada pelayanan di Cilegon, maka kita minta ijin untuk meneruskan perjalanan.

Dalam perjalanan, Tuhan Yesus sekali lagi memperlihatkan vision yang indah yaitu saudara saya bersukacita di surga dan dia mengatakan dua hal yang menarik, yaitu :
-- “Aku waktu dibacain ayat-ayat rasanya sakit sekali.”
-- “Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri.”

Untuk pernyataan yang pertama ("Aku waktu dibacain ayat-ayat rasanya sakit sekali"), kita bisa memahami yaitu ketika semua keluarganya merapalkan ayat-ayat agamanya yang terjadi adalah Rohnya dipanggang oleh api yang sangat panas, sehingga warnanya merah kuning membara. Rohnya sangat kesakitan sehingga tetap tunduk pada ikatan agamanya. Tunduk karena dipaksa oleh siksaan rasa sakit yang hebat. Baru ketika kita mendoakan membimbing Rohnya untuk menolak dan memutuskan agama-agama dunia dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka cahaya biru surgawi membungkus Rohnya memberikan damai sejahtera dan melindungi dari serangan api dari kuasa setan.

Sedangkan untuk pernyataan yang kedua (“Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri”), saya tidak memahami sampai hari berikutnya. Iringan mobil jenazah sampai di rumahnya di Jawa Tengah hari Minggu dan dilakukan upacara pemakaman. Ketika itu keluarga kakak datang ke sana untuk melayat. Pada waktu berbincang-bincang dengan mamanya, diceritakan bahwa hari-hari sebelum meninggal, dia sering bertanya, “Ma, syahadat yang benar itu yang mana sih?” Tentu mamanya heran dengan pertanyaan itu, dan selalu menjelaskan bahwa syahadat yang benar adalah sesuai dengan yang diajarkan agamanya. Tapi kemudian dia kembali menanyakan hal yang sama.

Ketika kakak menceritakan hal ini, saya baru mengerti maksud kata-katanya “Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri,” karena ketika dia masih koma saya meminta Rohnya mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli : “Aku percaya kepada Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. ang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. Dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja Yang Kudus dan Am, Persekutuan orang Kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging, dan hidup yang kekal.” Jadi ketika di surga, dia mengerti jawaban yang sebenarnya dari pertanyaan yang berulang kali disampaikan kepada mamanya ...

---

Pengalaman kedua adalah pada hari Minggu malam ketika selesai pelayanan kita buka puasa dengan makan malam di satu pusat perbelanjaan. Sambil istirahat saya menelpon ibu saya di Jawa Tengah dan diberi tahu bahwa ada saudaranya bapak yang sakit parah. Dokter sudah mempersilahkan keluarganya membawa pulang karena tubuhnya sudah tidak bisa menerima infus dan obat-obatan. Usianya 80 tahun-an dan sudah kolaps.

Ketika mendengar hal itu saya tidak begitu menaruh perhatian karena rumahnya jauh. Hal yang lain adalah dia non Kristen, sudah ziarah ke tanah suci dan mempunyai gelar agamanya -- sehingga tidak mungkin saya datang dan mendoakan secara iman Kristen.

Tetapi kemudian Tuhan Yesus mengingatkan kita akan saudara yang sakit leukimia yang sekarang ada di surga, di mana dia juga non Kristen! Keadaannya juga sama, yaitu sudah koma sehingga jiwa dan kehendak bebasnya sudah tidak berdaya lagi. Kemudian, di mall itu kita berdoa mengikat tubuh jiwa roh dan kehendak bebasnya dengan kuasa darah Kristus, dan memerintahkan Rohnya tunduk kepada Roh Kudus untuk mengucapkan penolakan agama-agama dunia, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli dan mengucapkan doa Bapa Kami.

Setelah mengucapkan doa tersebut, Tuhan Yesus memperlihatkan tubuh Rohnya yang tadinya berwarna merah kuning, lenyap digantikan dengan selubung cahaya biru penuh kedamaian dari surga. Rohnya juga menarik nafas panjang, bernafas dengan lega dan wajahnya penuh damai sejahtera serta sangat bersukacita, serta ada dua malaikat Tuhan turun menjaga. Puji Tuhan! Setelah itu, Tuhan Yesus meminta kita untuk selalu menguatkan Rohnya dengan cara berdoa Petir Firman mempergunakan Mazmur 23, setiap kali kita diingatkan.

Seminggu kemudian, hari Minggu pagi ketika kita akan berangkat pelayanan ke daerah Jakarta Barat, ada telpon yang memberitakan saudara yang koma tersebut sudah dipanggil Tuhan. Tuhan Yesus memperlihatkan dia sudah berada di surga bersukacita bertemu dengan saudara yang sebelumnya meninggal karena sakit Leukimia. Puji Tuhan!

Hal yang menarik dari pengalaman yang kedua ini adalah, dia dari lahir sampai koma umur 80-an sama sekali tidak kenal Tuhan Yesus. Bahkan dengan taat mengikuti ajaran agamanya termasuk ziarah ke tanah suci dan mendapat gelar agamanya. Tetapi ketika dalam keadaan koma, jiwa dan kehendak bebasnya sudah tidak berdaya, kita bisa Merampas Rohnya Dari Api untuk dibawa masuk ke surga!

---

Pengalaman ketiga yaitu mengenai seorang teman di Belanda yang beberapa bulan dirawat di rumah sakit karena kecelakaan dan berada dalam keadaan koma. Melalui dua pengalaman merampas Roh orang non Kristen dari api untuk dibawa masuk ke surga, kita diingatkan Tuhan Yesus supaya mendoakan dia. Seperti biasanya kita berdoa mengikat tubuh jiwa roh dan kehendak bebasnya dengan kuasa Darah Kristus, kemudian memutuskan ikatan agama dunia, mengaku Yesus Tuhan dan Juru Selamat, pengakuan Iman Rasuli dan doa Bapa Kami.

Di dalam doa Tuhan Yesus memperlihatkan Rohnya tadinya berwana merah berubah menjadi biru bercahaya dan malaikat Tuhan turun menjagainya. Rupanya, sekalipun dari kecil dia “beragama Kristen” tapi dalam kehidupannya sama sekali tidak peduli dengan iman Kristen. Dia menjalani dan menikmati kecemaran hidup duniawi seperti umumnya orang-orang di sana.

---

Melalui tiga pengalaman Roh tersebut, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa setiap anak Tuhan diberi kuasa di dalam Roh Kudus untuk MERAMPAS ROH DARI API dengan catatan :
1. Yang didoakan MASIH HIDUP tapi dalam keadaan koma.
2. Roh masih ada di tubuhnya, tapi jiwa dan kehendak bebasnya sudah tidak berdaya. Karena kalau masih sadar maka kehendak bebasnya akan tetap memegang teguh imannya pada agama-agama dunia dan menolak Tuhan Yesus.
Kita tidak bisa mendoakan Roh orang yang sudah mati (terpisah dari tubuh) karena pada saat itu Roh langsung dibawa malaikat ke surga atau diseret setan masuk ke neraka.

Cara berdoa

Cara berdoa Merampas Dari Api yaitu : berdoa dengan diucapkan dengan bersuara/berbisik supaya Roh yang didoakan mendengar. Doa bisa dilakukan berbisik di telinga yang didoakan, di sampingnya atau dari tempat yang jauh (kesaksian ketiga), karena di dalam Roh tidak ada jarak.

Ucapkan doa :

“Aku mengikat tubuh jiwa roh dan kehendak bebas ... (nama yang didoakan) dengan kuasa Darah Kristus.”

“Dengan kuasa Tuhan Yesus, aku perintahkan rohmu .... (nama yang didoakan) tunduk kepada kuasa Roh Kudus dan ikuti kata-kata yang aku ucapkan:”

“Aku ... (nama yang didoakan) menolak dan memutuskan ikatan semua agama-agama dunia, ritualnya dan semua perjanjian dengan roh jahat yang dilakukan oleh nenek moyangku, orang tuaku ataupun aku sendiri, dalam nama Tuhan Yesus.”

“Aku ... (nama yang didoakan) menolak dan memutuskan semua kuasa roh jahat dan semua ilmu-ilmu yang pernah kupelajari, semua ritual-ritual perdukunan dan semua barang-barang tumpas yang kumiliki. Semuanya tak berkuasa lagi terhadap diriku di dalam nama Tuhan Yesus.”

“Aku ... (nama yang didoakan) hanya mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatku. Aku menyerahkan tubuh, jiwa, roh dan kehendak bebasku menjadi milik Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus.”

“Aku ... (nama yang didoakan) mengaku Pengakuan Iman Rasuli :
Aku percaya kepada Allah Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, Anaknya yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria,
Yang menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun kedalam kerajaan maut.
Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
Naik ke sorga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
Dan akan datang dari sana kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus;
Gereja yang kudus dan am;
Persekutuan orang kudus;
Pengampunan dosa;
Kebangkitan daging,
Dan hidup yang kekal.”

“Aku ... (nama yang didoakan) berdoa doa Bapa Kami :
Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah namaMu,
Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni
Orang yang bersalah kepada kami;
Dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan,
Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa
Dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.”

Setelah itu ucapkan doa meterai :
“Dengan kuasa dari Tuhan Yesus, aku memeteraikan tubuh, jiwa, roh dan kehendak bebasmu ... (nama yang didoakan) menjadi milik Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Allah Bapa memeteraikan Ledakan Kegentaran Roh di dalam tubuh, jiwa, roh dan kehendak bebasmu untuk hidup kudus dan menjadi pelaku Firman yang setia. Roh Kudus masuk dan beracara di dalam hidupmu dan engkau diselamatkan, dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”

Setelah mengucapkan doa Merampas Dari Api, kita bisa melanjutkan dengan doa Petir Firman dengan memperkatakan Mazmur 23 atau membaca bacaan Alkitab setahun.

Ketika kita berdoa Merampas Dari Api, yang terjadi adalah :
- Tubuh Rohnya diselubungi cahaya biru dari surga, yang memberikan kepenuhan damai sejahtera dan sukacita.
- Rohnya dibersihkan dan dilayakkan oleh Tuhan Yesus sehingga bisa “bernafas” dengan lega.
- Ada 2 malaikat turun dari surga menjagai rohnya, dan pada waktunya membawa pulang ke surga.

---

Kemudian bagaimana dengan orang Kristen yang dalam keadaan koma, apakah kita bisa berdoa Merampas Dari Api bagi mereka? Dari pegalaman kita melayani Pelepasan dan Pemulihan selama ini, umumnya orang Kristen di Indonesia terikat dengan kutuk agama-agama dunia maupun ritual animisme dan dinamisme yang dilakukan oleh nenek moyang, orang tua ataupun dirinya sendiri. Begitu banyak orang Kristen yang dalam hidupnya percaya kepada dukun-dukun dan memelihara ritual adat yang didasari pada kepercayaan animisme dan dinamisme. Sehingga jika kita menghadapi orang Kristen yang berada dalam keadaan koma dan menuju kematian, kita bisa berdoa Merampas Dari Api untuk Rohnya.

---

Jika sekarang ini kita mengetahui ada saudara, teman bahkan orang yang tidak kenal sekalipun (dalam pelayanan di Rumah Sakit), jika mereka dalam keadaan koma, maka kita bisa berdoa untuk Merampas Rohnya Dari Api. Setiap anak Tuhan yang digerakkan oleh Roh Kudus bisa mempergunakan cara yang diberikan Tuhan Yesus ini membawa satu jiwa masuk ke surga. Selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api ! (Yudas 1:23)

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

GBU
(PD Yoel)

* * * * *

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA