AUA-I Referensi 01b

Pelajaran 01 | Pertanyaan 01 | Referensi 01a | Referensi 01c

Nama Kursus : APOLOGETIKA UNTUK AWAM I (AUA I)
Nama Pelajaran : Dasar yang Kokoh
Kode Referensi : AUA I-R01b

Referensi AUA I-R01b diterjemahkan dari:

Nama situs : Carm
URL : http://www.carm.org/apologetics.htm
Judul artikel : Introduction to Apologetics
Pengarang : Matthew J. Slick
Penerbit : 1995 - 2007

PENGANTAR APOLOGETIKA

Istilah "apologetika" berasal dari kata Yunani, "apologia". Artinya suatu pembelaan-pembelaan lisan. Istilah ini dipakai delapan kali di Perjanjian Baru: Kis. 22:1; 25:16; 1Kor. 9:3; 2Kor. 7:11; Flp. 1:7-8; 2 Tim. 4:16 dan 1Pet. 3:15.

"Kuduskanlah KRISTUS di dalam hatimu sebagai TUHAN! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat." (1 Petrus 3:15. TB.)

"Apologetika" adalah pekerjaan untuk meyakinkan orang agar mengubah cara pandang mereka".

Apologetika Kristen adalah cabang kekristenan yang berkenaan dengan hal menjawab segala kritik yang melawan atau pertanyaan tentang wahyu Allah di dalam Kristus dan Alkitab. Hal ini termasuk mempelajari transmisi manuskrip alkitabiah, filsafat, biologi, matematika, evolusi, dan logika. Tetapi apologetika dapat juga berisi suatu jawaban sederhana terhadap pertanyan tentang Yesus atau sebuah ayat Alkitab.

Apologetika bisa bersifat defensif dan opensif. Filipi 1:7-8, memberikan kepada kita sifat defensifnya, "Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian." 2 Korintus 10:5-6 memberikan kepada kita sifat ofensifnya, "Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna." Seorang pembela dapat dan harus membela alasannya untuk percaya (1 Pet. 3:15). Tetapi dia juga boleh menyerang. Ia dapat mencari orang-orang yang melawan Kekristenan (2 Kor. 10:5). Tentu, ia harus mengadakan persiapan sebelumnya dan semua pembelaan harus dilakukan dengan kelemahlembutan.

Apologetika adalah pekerjaan untuk meyakinkan orang agar mengubah cara pandang mereka. Hal ini mirip dengan berkhotbah karena tujuan akhirnya adalah membela dan menyajikan keabsahan dan pentingnya Injil. Ini adalah sebuah upaya untuk membujuk pendengar untuk mengubah keyakinan dan hidup mereka untuk menerimaan kebenaran alkitabiah dan menerima keselamatan dari Kristus.

Pada dasarnya, apologetika adalah sebuah pembuktian atau presupposisi[onal]. Apologetika evidesial berhubungan dengan bukti-bukti kekristenan, seperti: kebangkitan Yesus, manuskrip Alkitab, penggenapan nubuatan, mujizat-mujizat, dll. Apologetika presuposisional berhubungan dengan presuposisi-presuposisi dari pihak-pihak yang menantang Kekristenan, karena presuposisi-presuposisi itu berpengaruh pada bagaimana sudut pandang seseorang dalam melihat bukti dan alasan. Di beberapa debat dalam apologetika Kristen berkaitan dengan penggunaan bukti-bukti, alasan-alasan, filsafat-filsafat, dsb.

Haruskah seorang apologis hanya menggunakan kriteria yang dapat diterima oleh orang yang tidak percaya? Apakah kita boleh menggunakan Alkitab sebagai sebuah pembelaan posisi kita atau haruskah kita membuktikan Kekristenan tanpa Alkitab? Apakah alasan saja dapat membuktikan kebenaran keberadaan Allah atau kebenaran kekristenan? Ada berapa seharusnya alasan dan bukti yang digunakan di dalam terang pengajaran Kitab Suci sehingga Allahlah yang membukakan pikiran untuk dapat memahami? Apakah doa, penggunaan Alkitab, dan sifat keberdosaan dari orang tidak percaya berperan di dalam kesaksian? Bagaimana faktor-faktor itu berpengaruh dalam membawa seseorang yang tidak percaya untuk beriman? Pertanyaan-pertanyaan ini mudah; jawabannya ialah tidak.

Yesus memilih seorang yang cerdas-seorang terdidik secara agamawi sebagai rasul. Dia adalah Paulus. Rasul yang lain adalah nelayan sederhana, seorang pemungut pajak, seorang doktor, dll. Mereka adalah orang-orang biasa pada masanya yang bersedia dan rindu untuk dipakai oleh Tuhan. Mereka dilengkapi oleh Roh Allah dan mereka menjadi seperti bejana Allah. Allah menggunakan segala sesuatu untuk kemuliaan-Nya. Jadi, kita melakukan tugas apologetika atas dasar iman.

Tuhan sudah memanggil setiap orang Kristen untuk mempersiapkan suatu pembelaan tentang imannya. Artinya, Anda dipanggil untuk memberikan alasan terhadap pertanyaan tentang kekeristenan. Anda tidak harus seorang bergelar Ph.D. atau Anda telah kuliah di Seminari. Tetapi Anda harus siap, paling tidak memberikan sebuah jawaban untuk kepercayaan Anda. Jika Anda menemui bahwa Anda tidak dapat melakukannya, berdoalah sungguh-sungguh dan mulailah belajar.

Apa Yang Anda Pelajari?

Anda dapat berdoa dan meminta Tuhan untuk mengajar Anda tentang apa yang Dia inginkan untuk Anda ketahui. Mintalah kepada-Nya untuk memberikan kepada Anda suatu beban untuk sesuatu yang Anda pelajari. Tidak masalah, apapun itu. Minta saja! Apa saja yang membuat Anda tertarik di dalamnya adalah apa yang harus Anda pelajari tentangnya karena kemungkinan sesuatu yang Allah ingin Anda ketahui untuk dipakai kelak. Seperti alat-alat, lebih banyak yang Anda punya, maka lebih banyak yang dapat Anda kerjakan.

Cara lain untuk menemukan kehendak Allah bagi Anda adalah belajar dalam segala keadaan. Andaikanlah, ada seorang Saksi Yehova datang di depan pintu rumah Anda dan berdebat tentang keilahian Kristus dengan Anda dan Anda tidak mengetahui bagaimana caranya untuk membela secara Alkitabiah. Dalam kasus ini, Anda sadar bahwa Anda perlu belajar ayat-ayat pelajaran Alkitabiah yang mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi Manusia. Atau mungkin seorang teman kerja bertanya kepada Anda tentang bagaimana Anda tahu bahwa Alkitab itu benar? Jika Anda tidak mempunyai suatu jawaban, berdoa dan mulailah mencari jawabannya. Pergilah ke toko buku Kristen dan belilah beberapa judul buku yang dimaksud. Ceritakan ke Pastor Anda. Anda akan belajar.

Suatu saat Allah akan membuat ayat atau judul di dalam Alkitab menjadi "hidup" bagi Anda dan mungkin ayat itu akan nampak aneh atau menarik perhatian Anda. Anda bisa mencari komentari atau buku tafsiran dan mempelajarinya. Anda juga dapat bertanya kepada yang lain tentang hal ini. Dengan demikian, Anda telah mempersiapkan diri Anda sendiri dengan belajar untuk persiapan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan hal-hal penting lain dari seseorang untuk digiring kepada kebenaran. Anda akan terpesona betapa banyak detail-detail yang dapat digunakan oleh Allah untuk menolong Anda dalam kesaksian Anda, bahkan melaui semuanya itu, ayat-ayat yang Anda anggap asing tiba-tiba "hidup."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA