PRK-Referensi 01a

Pelajaran 01 | Pertanyaan 01 | Referensi 01b

Nama Kursus : Pembentukan Iman Kristen
Nama Pelajaran : Bagaimana Orang Kristen Dapat Beroleh Anugerah Baru untuk
Memperbaharui Kehidupan Rohani Mereka
Kode Pelajaran : PRK-R01a

Referensi PRK-R01a diambil dari:

Judul artikel : Bagaimana Orang Kristen Dapat Beroleh Anugerah Baru untuk
Memperbaharui Kehidupan Rohani Mereka
Judul buku : Kemuliaan Kristus
Penulis : John Owen
Penerbit : Surabaya: Momentum, 1998
Halaman : 96-97

REFERENSI PELAJARAN 01 - DASAR PEMBENTUKAN ROHANI KRISTEN DAN DISIPLIN ROHANI

Natur kehidupan rohani kita seharusnya bertumbuh dan semakin bertumbuh, sebelum akhirnya mencapai kesudahannya. Ada sejenis iman sementara yang segera akan menjadi layu dan lenyap. Ini digambarkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri: "Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja" (Matius 13:20,21). Sebaliknya, iman sejati digambarkan seperti berikut: "Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari" (Ams 4:18). Sinar mentari di pagi hari dapat terlihat sangat mirip dengan sinar mentari di sore hari. Perbedaannya adalah bila sinar yang satu semakin lama semakin terang hingga mencapai terang sempurna, maka sinar yang satunya lagi secara perlahan tapi pasti terus menggelap hingga mencapai kegelapan sempurna pada tengah malam.

Demikianlah perbedaan antara orang percaya sejati dengan orang yang tidak rohani. Di mana ada anugerah yang menyelamatkan, di sana juga terdapat pertumbuhan yang berkesinambungan sampai pada kesudahannya. Kadangkala, jiwa kita sepertinya justru semakin mundur dan bukannya semakin maju. Bila ini terjadi, maka anugerah Allah tidak akan memberinya kelegaan, sampai kemudian jiwa tersebut pulih dan bertumbuh kembali. Mereka yang bukan orang percaya sejati tertipu oleh jiwa mereka sendiri dan tidak berusaha menyembuhkan diri mereka sendiri dari kebinasaan kekal yang telah menanti mereka. Adakalanya, ketika seseorang sudah bertobat, ia juga mengalami suatu masa kegelapan ataupun suatu masalah besar yang bersumber dari godaan setan. Namun anugerah yang telah diterimanya, yang bagaikan sinar mentari pagi itu, akan bersinar semakin dan semakin terang, melenyapkan semua awan dan kegelapan.

Kehidupan rohani pun seperti air hidup, mata air yang terus memancar sampai kepada hidup yang kekal (lihat Yohanes 4:10,14). Sebuah kolam, betapa pun besarnya, dapat menjadi kering kerontang di musim kemarau. Demikian pula, kehidupan sejumlah orang yang menyebut diri mereka Kristen, akan menjadi kering ketika mereka mengalami masalah atau pencobaan. Kehidupan rohani dari orang percaya sejati tidak akan pernah gagal, melainkan akan terus bertumbuh.

Janji-janji Allah merupakan sarana yang olehnya kita pertama kali percaya. Janji-janji yang berharga ini jugalah yang memeliharakan agar natur Ilahi tetap hidup di dalam kita (lihat 2 Petrus 1:4). Mari kita melihat salah satu janji itu: "Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu" (Yesaya 44:3,4). Ini bukan sekedar janji bagi orang Yahudi saja, namun juga bagi gereja Yesus Kristus. Di dalam diri kita, kita ini bagaikan tanah yang kering serta haus, yang sama sekali tidak menghasilkan buah, namun Allah berkenan mencurahkan Roh serta berkat- berkat anugerah-Nya. Dengan janji inilah, kita dapat bertumbuh bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air.

Mengenai anugerah yang diberikan pada saat seseorang dilahirbarukan itu, memang adalah diberikan secara cuma-cuma dan tanpa syarat. Namun, ada sejumlah syarat yang menyertai janji-janji yang melaluinya orang percaya dapat bertumbuh di dalam anugerah. Ketaatan mutlak kepada Injil dituntut dari kita, bila kita berkeinginan menghasilkan buah rohani (lihat 2 Petrus 1:4-10). Hal utama yang membedakan antara kemuliaan dan keindahan gereja yang dinyatakan dalam janji-janji Injil, dengan kehidupan gereja yang dinyatakan dalam kesaksian hidup orang-orang yang mengaku Kristen adalah bahwa mereka ini tidak memenuhi syarat-syarat tersebut.

Allah telah menyediakan makanan bagi kehidupan rohani kita agar dapat bertumbuh dan menjadi bertambah kuat. Makanan ini adalah Firman Allah (lihat 1 Petrus 2:2,3). Jika kita tidak memakan makanan kita sehari-hari, kita menjadi lemah dan tidak berdaya. Jadi, kita harus menghargai dan memakan firman yang telah dianugerahkan oleh Allah kita yang baik itu, demi menjaga kehidupan rohani kita agar tetap sehat dan bertumbuh, bahkan di usia lanjut kelak.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA