Nama Kursus : KEHIDUPAN RASUL PAULUS
Nama Pelajaran : Perjalanan Misi Paulus yang Pertama
Kode Pelajaran : KRP-P02
Pelajaran 02 - PELAYANAN MISI PAULUS YANG PERTAMA
Daftar Isi
----------
Bacaan Alkitab
- Gereja di Antiokia
- Pekerjaan Roh Kudus
- Mereka Memulai Perjalanan Misi Pertama
- Ke Asia Kecil
- Paulus di Listra
- Kembali ke Antiokia
- Paulus sebagai Seorang Misionaris
- Masalah dalam Gereja
Doa
BACAAN ALKITAB
Kisah Para Rasul 9:19-22; 11:19-26; 13:1-52; 14:8-28; 15:1-35.
Pada pelajaran ini kita akan mulai belajar tentang usaha mula-mula
jemaat Kristen untuk menyebarkan Firman Tuhan ke negara-negara lain.
Ini bukanlah rencana manusia, tetapi merupakan rencana Allah untuk
menyebarkan Injil ke seluruh dunia kepada semua suku bangsa dan
seluruh umat manusia. Yesus berkata, "dan Aku, apabila Aku ditinggikan
dari bumi Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." (Yohanes
12:32) Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya mengenai misi ke
seluruh dunia ini. "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman." (Matius 28:19-20)
Kita menyebut perintah ini sebagai "Amanat Agung". Amanat Agung untuk
"semua bangsa". Memang sulit bagi para pengikut-Nya untuk memulai
pekerjaan ini, bahkan setelah kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke
surga. Kemungkinan besar para murid Tuhan Yesus mula-mula menetap di
Yerusalem, namun karena penganiayaan semakin menjadi-jadi, mereka
akhirnya tercerai-berai dan tersebar ke negera-negara lain. Jadi,
mereka menyebarkan Injil, namun mereka sebetulnya tidak memiliki
rencana untuk melakukan hal itu. Tetapi, orang-orang Kristen ini
membutuhkan seorang pemimpin yang dapat mengatur, merencanakan
program, dan memimpin mereka di dalam suatu misi kepada bangsa-bangsa
lain. Pemimpin ini adalah Paulus. Kira-kira, sepuluh tahun setelah
pertobatannya, ia telah mempersiapkan dirinya dan bersiap-siap untuk
memimpin misi gereja yang nyata ini.
1. GEREJA DI ANTIOKIA
Antiokia, dengan jumlah penduduk lebih dari setengah juta jiwa,
pada waktu itu adalah salah satu kota tersebar di wilayah
kekaisaran Romawi.
Para pembawa berita Firman pertama yang tiba di Antiokia dari
Yerusalem telah merencanakan untuk melayani orang-orang Yahudi di
kota itu. Tetapi, para pelayan Tuhan lainnya yang berasal dari
Siprus dan Kirene telah mulai pekerjaan mereka di tengah-tengah
orang Yunani. Ini merupakan usaha nyata yang pertama kali dilakukan
untuk bangsa-bangsa lain. Sejak awal, jemaat mula-mula telah sangat
kuat.
"Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi
percaya dan berbalik kepada Tuhan." (Kisah Para Rasul 11:21) Jemaat
mula-mula yang terdiri dari banyak suku bangsa dan yang menyembah
Allah ini bersama-sama menjadi salah satu jemaat yang terkuat waktu
itu. Inilah pelajaran untuk kita hari ini. Jikalah kita dapat
membuang jauh-jauh semua prasangka buruk dan perbedaan-perbedaan
antara kita dengan suku dan bangsa lain, dan dengan sungguh-sungguh
menyembah Tuhan kita dalam roh kebenaran, maka tidaklah mustahil
jemaat gereja kita dapat memiliki kuasa yang sama dengan gereja
jemaat mula-mula ini.
Di bawah kepemimpinan Barnabas, para jemaat mampu bertumbuh dengan
begitu pesatnya sehingga ia membutuhkan banyak bantuan. Ketika
Paulus diminta datang dari Tarsus untuk membantu pekerjaan itu,
jemaat menjadi makin lebih kuat lagi karena Paulus memiliki karunia
untuk mengajar jemaat. Kemudian, para jemaat mulai memberikan
perhatian kepada orang-orang yang bukan Yahudi yang ada di negara-
negara lain. Para jemaat menyadari bahwa menyebarkan Injil kepada
bangsa-bangsa lain adalah kewajiban mereka. Jemaat yang kuat ini
memperoleh penghargaan dalam pelayanan mereka sebagai pusat
penyebaran Injil kepada orang-orang yang bukan Yahudi. Di
Antiokialah murid-murid ini pertama kali disebut Kristen.
2. PEKERJAAN ROH KUDUS
"Pada waktu itu di jemaat Antiokia ada beberapa nabi dan pengajar,
yaitu Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang
Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah
Herodes, dan Paulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada
Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas
dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan
ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh
karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Paulus berangat ke Seleukia
dan dari situ mereka berlayar ke Siprus." (Kisah Para Rasul 13:1-4)
Kita tahu ketika para pemimpin sedang berdoa dan berpuasa, Roh
Kudus berbicara kepada mereka dan berkata, "Khususkanlah Barnabas
dan Saulus bagiku untuk tugas yang telah ditentukan bagi mereka."
Alkitab selanjutnya menceritakan kepada kita bahwa mereka
menumpangkan tangan dan mengutus kedua orang itu pergi untuk
melakukan tugas mereka. Jemaat di Antiokia merasa sangat kehilangan
dengan perginya kedua pemimpin yang kuat ini, namun mereka
menyadari bahwa ini adalah suatu kesempatan yang besar untuk dapat
saling membagikan pekerjaan pengabaran Injil ke seluruh dunia.
3. MEREKA MEMULAI PERJALANAN MISI YANG PERTAMA
Bacalah Kisah Para Rasul 13:4-13. Barnabas, Paulus, dan Yohanes
Markus, seorang muda dari Yerusalem, memulai pekerjaan mereka.
Barnabas, yang tertua, dianggap sebagai pemimpin. Paulus dan
Barnabas merupakan sahabat baik dan keduanya saling menghargai.
Yohanes Markus ikut untuk membantu mereka. Dia adalah anak dari
Maria, seorang Kristen yang taat dan aktif di Yerusalem. Dia juga
sepupu Barnabas.
Mereka berlayar ke Seleukia dan berjalan sepanjang 110 kilometer ke
Salamis, di pantai timur Siprus. Siprus adalah rumah lama Barnabas.
Para penginjil ini mengunjungi tempat-tempat penting di pulau
Siprus sampai akhirnya mereka tiba di Pafos. Di Pafos mereka
bertemu dua orang terkemuka, yaitu seorang tukang sihir yang
bernama Elimus Baryesus dan Sergius Paulus yang menjadi gubernur
pulau itu. Sergius Paulus memanggil Barnabas dan Paulus sebab ia
ingin mendengar Firman Tuhan. Ketika para penginjil itu berusaha
memenangkan Sergius Paulus bagi Kristus, Elimus berusaha
menghalang-halangi mereka. Akhirnya, Paulus menantang "anak iblis"
ini dan membuat mata orang itu buta untuk beberapa saat. Melihat
apa yang terjadi, Sergius Paulus merasa sangat takjub dan percaya
ajaran Tuhan.
Mulai saat inilah Lukas menyebut para pengabar Injil ini sebagai
"Paulus dan kawan-kawannya atau Paulus dan Barnabas".
4. KE ASIA KECIL
Paulus dan kawan-kawannya sekarang meninggalkan Pafos dan berlayar
ke Perga di Pamfilia. Di sana Yohanes Markus meninggalkan kelompok
ini dan kembali ke rumahnya di Yerusalem.
Paulus dan Barnabas meneruskan perjalanannya ke Antiokia (di
Pisidia). Di Antiokia Paulus pergi ke rumah ibadah dan memberitakan
Firman Tuhan di sana. Pemberitaan itu membuat orang-orang di sana
takjub dan mereka memintanya berkhotbah lagi. Bacalah Firman Tuhan
yang diberitakan Paulus di dalam Kisah Para Rasul 13:14-42.
Pada hari Sabat berikutnya, Paulus berkhotbah lagi dan hampir
seluruh kota itu berkumpul bersama-sama untuk mendengar Firman
Tuhan. Hal ini membuat jengkel orang-orang Yahudi di sana. Mereka
merasa iri dan mulai membantah apa yang dikatakan Paulus. Namun,
Paulus berkata bahwa kepada merekalah Firman Tuhan pertama kali
diberitakan. Namun karena mereka menolaknya, Paulus dan Barnabas
berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Mendengar itu bergembiralah
semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan Firman
Tuhan dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal,
menjadi percaya. Lalu, Firman Tuhan tersiar di seluruh daerah itu.
Kisah Para Rasul 13:48-49. Injil Allah mulai masuk di hati bangsa-
bangsa lain.
Namun sebaliknya, orang Yahudi berbalik melawan Paulus dan Barnabas
dan mengusir mereka dari kota.
Kira-kira, 120 kilometer di sebelah tenggara Antiokia terdapat
sebuah kota yang bernama Ikonium. Paulus dan Barnabas langsung
pergi ke tempat ibadah memberitakan Firman Tuhan di sana. Banyak
orang menjadi percaya dan menerima Kristus. Namun, ada juga musuh-
musuh di sana. Para Rasul memperlihatkan banyak tanda-tanda dan
mujizat dan tinggal lama di sana untuk memberitakan Firman Tuhan.
Akhirnya, musuh-musuh itu membentuk suatu kelompok massa dan
mengancam untuk membunuh para pengabar Injil ini. Akibatnya, Paulus
dan Barnabas terpaksa harus menyingkir dari kota itu.
5. PAULUS DI LISTRA
Paulus dan Barnabas terusir dari Ikonium. Kota tujuan Paulus
berikutnya adalah Listra. Di kota ini diperkirakan ada beberapa
keluarga Yahudi, setidak-tidaknya ada satu keluarga Yahudi yang
tinggal di sana. Ada seorang janda bernama Eunike. Dia memiliki
seorang anak bernama Timotius. Suami Eunike bukanlah Yahudi dan
Timotius belum pernah disunat. (Sunat adalah keharusan bagi
setiap orang yang ingin masuk ke dalam agama Yahudi.) Lois, ibu
Eunike, juga tinggal di rumah itu. Paulus dan Barnabas memenangkan
keluarga ini bagi Kristus.
Bacalah Kisah Para Rasul 14:8-20. Di Listra ada seorang lumpuh yang
mendengarkan Paulus berkhotbah. Dia lumpuh sejak lahir. Dia hanya
bisa duduk di pinggir jalan di Listra. Mungkin saja, ia seorang
pengemis yang dikenal oleh banyak orang di sana. Paulus melihat
bahwa orang ini beriman dan dapat disembuhkan. Lalu, kata Paulus
kepada orang itu dengan suara nyaring. "Berdirilah tegak di atas
kakimu." Segeralah orang itu berdiri dan berjalan. Ketika orang-
orang bukan Yahudi melihat kejadian itu, mereka menyangka Paulus
dan Barnabas adalah dewa-dewa yang turun dan menjelma sebagai
manusia. Mereka memanggil Paulus dan Barnabas dengan sebutan Zeus
dan Hermes (nama dari dua dewa Yunani).
Orang-orang itu mulai mempersiapkan perayaan yang besar untuk
menghormati mereka. Dengan segera Paulus dan Barnabas
memberitahukan bahwa mereka bukanlah dewa, dan menjelaskan bahwa
mereka hanyalah manusia biasa. Mereka juga menjelaskan bahwa mereka
datang ke kota itu untuk memberitakan Firman Tuhan. "Hai kamu
sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia
biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil
kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan
berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan
bumi, laut, dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah
membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing namun Ia
bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan,
yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan
musim-musim subur kepada kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan
dan kegembiraan." (Kisah Para Rasul 14:15-17)
Kemudian, datanglah satu kelompok orang-orang Yahudi yang memimpin
suatu massa yang melempari Paulus dengan batu lalu meninggalkannya
sebab mereka menyangka dia telah mati. Lalu, teman-teman Paulus
menemukan dia dalam keadaan hidup dan menolongnya untuk melarikan
diri. Kemudian, ia dan Barnabas pergi ke Derbe. Sekarang, tiba
saatnya untuk menyelesaikan pelayanan misi mereka yang pertama dan
memulai perjalanan mereka pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang
mereka mengunjungi Listra, Ikonium, Antiokia, dan Perga. Paulus dan
Barnabas ingin menolong orang-orang itu dalam pekerjaan mereka dan
mengumpulkan mereka dalam berbagai jemaat gereja. Paulus dan
Barnabas juga ingin menolong mereka memilih penatua yang dapat
bertanggung jawab untuk jemaat-jemaat ini. Mereka mendirikan jemaat
gereja di setiap kota dan menetapkan seorang pemimpin sebagai
gembala dan guru. Jemaat-jemaat dari bangsa-bangsa lain sekarang
sudah berdiri di Asia ini.
6. KEMBALI KE ANTIOKIA
Ketika mereka akhirnya tiba di Antiokia, para penginjil itu
mengumpulkan para jemaat dan menceritakan semua hal yang telah
Tuhan lakukan kepada mereka, dan bahwa Tuhan telah membuka pintu
bagi bangsa-bangsa lain untuk beriman. Sungguh merupakan kisah yang
luar biasa karena mendengarkan pelayanan mereka selama dua tahun di
antara bangsa-bangsa lain. Para jemaat yang mendengarkan merasa
puas sekali atas laporan para rasul itu. Pekerjaan di antara orang
Yunani telah dimulai dengan cara yang luar biasa dan Tuhan telah
memberkatinya. Pekerjaan penginjilan Paulus bukan lagi menjadi
sebuah angan-angan, tetapi merupakan suatu kenyataan yang mulia.
Bangsa-bangsa lain telah mengetahui kasih Kristus dan mereka tidak
akan melupakan-Nya. Salah satu dari perubahan tersebar di dalam
sejarah manusia telah terjadi. Banyak orang Yahudi dan Yunani kini
menjadi bagian dari tubuh Kristus. "Sebab kamu semua adalah anak-
anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua
yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal
ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau
orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu
semua adalah satu didalam Kristus Yesus." (Galatia 3:26-28)
7. PAULUS SEBAGAI SEORANG MISIONARIS
Kita sekarang sudah mengetahui berbagai pengalaman yang dialami
Paulus selama perjalanan misinya yang pertama. Kita mendapat
kesempatan untuk melihat pekerjaan Paulus dalam misinya yang luar
biasa. Pekerjaan Paulus dan Barnabas setidak-tidaknya memiliki
empat fungsi:
- Mereka adalah penginjil.
Mereka memberitakan Firman Tuhan kepada orang banyak. Pesan-pesan
yang mereka sampaikan begitu mengena dan telah memenangkan banyak
jiwa bagi Kristus.
- Mereka melayani sebagai guru.
Banyak pertanyaan yang tidak dapat dijawab dalam pertemuan umum.
Paulus dan Barnabas tentunya harus meluangkan banyak waktu, siang
dan malam, mengajar secara pribadi ataupun kelompok.
- Mereka adalah konselor (penasihat).
Pekerjaan mereka menuntut banyak bimbingan kepada orang Kristen
baik secara pribadi maupun kelompok. Mereka melayani sebagai
gembala kepada orang-orang yang membutuhkan pelayanan ini.
- Mereka juga bertindak sebagai penuntun (pembimbing) pada masalah
organisasi jemaat.
Paulus memang baru dalam hal ini, tetapi metode-metodenya begitu
berhasil baik sehingga sampai sekarang pun kita masih
menggunakannya sebagai pedoman untuk gereja-gereja kita. Tuhan
telah memberkati Paulus secara luar biasa selama perjalanannya yang
pertama. Bahkan kemenangan-kemenangan yang lebih besar sudah siap
menunggu dalam perjalanannya yang selanjutnya.
8. MASALAH DALAM GEREJA
Bacalah Kisah Para Rasul 15:1-35. Sementara para penginjil ini
sedang beristirahat dan bersekutu di Antiokia, mereka menerima
kabar tentang adanya satu masalah besar, yang mengancam kehidupan
jemaat itu sendiri. Pertanyaannya adalah dapatkah seorang bukan
Yahudi menjadi seorang Kristen? Kita tahu bahwa Filipus dan Petrus
bersaksi dan memberitakan Injil di antara orang Samaria dan banyak
bertobat di sana. Petrus secara terang-terangan mempertahankan
pekerjaan dan pelayannya untuk memenangkan Kornelius dan orang-
orang Yunani lainnya di Kaisarea. Baca peristiwa ini dalam Kisah
Para Rasal 10 dan pengalaman Petrus di Kisah Para Rasul 11:18. Para
jemaat sebenarnya sudah menyetujui orang-orang Kristen Yunani di
jemaat Antiokia di Siria. Tetapi sementara Paulus dan Barnabas
meninggalkan mereka, orang-orang ini mulai mempertanyakan apakah
orang-orang bukan Yahudi dapat dibenarkan menjadi Kristen. Beberapa
orang dari jemaat di Yerusalem datang ke Antiokia untuk membahas
masalah ini. Orang-orang ini dulunya adalah orang-orang Farisi dan
mereka tetap berkeyakinan bahwa orang bukan Yahudi tidak dapat
menjadi Kristen tanpa terlebih dahulu disunat. Dengan kata lain,
orang itu harus menjadi orang Yahudi dulu. Ada banyak masalah di
Antiokia yang timbul karena ajaran yang salah ini.
Ketika Paulus mendengar hal ini, dengan segera ia melihat bahaya
yang benar-benar mengancam jemaat. Masalah ini bisa memecah belah
para jemaat, juga bisa menghambat pertumbuhan kekristenan itu
sendiri. Paulus langsung mengambil sikap yang tegas atas masalah
ini. Paulus mengatakan bahwa sunat tidak diperlukan supaya mereka
dapat memperoleh keselamatan.
Kemudian diputuskan untuk membawa masalah ini ke Yerusalem bukan
untuk menerima persetujuan dari jemaat di sana, sebab jemaat di
sana sama sekali tidak memiliki kuasa atas jemaat lainnya - namun
karena orang-orang dari Yerusalemlah yang pertama kali
mempertanyakan hal ini di jemaat di Antiokhia. Paulus juga ingin
supaya pemimpin-pemimpin di Yerusalem mengambil keputusan yang
positif akan hal ini, sehingga semua jemaat dapat terlepas dari
masalah tersebut.
Di Yerusalem, para pemimpin jemaat dipanggil bersama untuk
pertemuan pribadi. Dalam pertemuan itu Petrus menceritakan
kesaksiannya tentang seorang yang bukan Yahudi, yakni Kornelius.
Paulus dan Barnabas juga membagikan berkat-berkat yang telah mereka
terima pada saat mereka bersaksi kepada bangsa-bangsa lain.
Keputusan akhir yang mereka ambil memberikan kemenangan yang
melimpah bagi Paulus. Mereka memutuskan untuk mengirim sepucuk
surat kepada seluruh jemaat dan menyatakan bahwa sunat dan upacara
penerimaan secara Yahudi tidak dibutuhkan bagi orang yang bukan
Yahudi yang ingin menjadi orang Kristen. Apa yang penting bagi
bangsa-bangsa lain untuk bisa selamat? Petrus mengatakan dengan
begitu indahnya di dalam Kisah Para Rasul 15:11, "Kita percaya
bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh
keselamatan sama seperti mereka juga."
Akhir Pelajaran (KRP-P02)
DOA
"Kami bersyukur untuk anugerah yang telah Kau berikan bagi kami untuk
memperoleh keselamatan. Kami menyadari bahwa sebenarnya kami bukanlah
orang yang layak untuk menerimanya. Bahkan kami bersyukur pula untuk
rencana-Mu yang luar biasa bagi kami melalui orang-orang yang Kau
pakai untuk menyampaikan kebenaran ini kepada kami. Kiranya anugerah
yang telah Kau berikan ini tidak akan kami sia-siakan. Amin."
[Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]
|