Nama Kursus : KEHIDUPAN RASUL PAULUS
Nama Pelajaran : Perjalanan Misi Paulus Ketiga
Kode Pelajaran : KRP-P03
Pelajaran 04 - PELAYANAN MISI PAULUS KETIGA
Daftar Isi
----------
Bacaan Alkitab
- Paulus Mengajar Para Jemaat
- Yang Diajarkan Paulus
- Di Efesus
- Mengunjungi Makedonia
- Kembali ke Yerusalem
- Masalah Kaum Yahudi
- Penangkapan Paulus
- Di Hadapan Sanhedrin
- Selamat dari Yerusalem
Doa
BACAAN ALKITAB
Kisah Para Rasul: 19-20; 21:15-40; 21:15-40.
Ketika Paulus belum begitu lama berada di Antiokia, ia menerima kabar
bahwa ada suatu masalah dalam jemaat di Galatia. Oleh karena itu, ia
memulai perjalanannya yang ketiga, perjalanan yang panjang dan penuh
rintangan.
Selain Paulus tinggal lama di Efesus dan mengunjungi Ilikrium,
perjalanan misi ini juga meliputi daerah-daerah dimana ia pernah
bekerja belum lama ini.
1. PAULUS MENGAJAR PARA JEMAAT
Di dalam perjalanan misinya yang pertama dan kedua, Paulus banyak
menghabiskan waktunya untuk memenangkan orang-orang bagi Kristus.
Tetapi dalam perjalanannya yang ketiga ini Paulus merasa perlu
untuk meluangkan lebih banyak waktunya untuk menyampaikan hal-hal
yang lain. Pada waktu itu orang-orang Kristen di Yerusalem sedang
menderita kelaparan dan banyak dari mereka yang tidak memiliki
perkerjaan. Oleh sebab itu, Paulus meminta jemaat yang berasal dari
bangsa-bangsa lain agar menolong secara sukarela saudara-saudara
seiman di Yerusalem. Paulus tahu bahwa hal ini akan menjadi berkat
bagi kedua belah pihak, baik yang memberi maupun yang menerima.
Paulus banyak menghabiskan waktunya mengajar dan menjelaskan
kehidupan dan karya-karya Yesus Kristus. Orang-orang Kristen
Yahudi, yang berpendapat bahwa seorang harus menjadi orang Yahudi
terlebih dahulu sebelum menjadi orang Kristen, telah menyebarkan
banyak ajaran yang keliru di antara para jemaat. Banyak orang
Kristen dari bangsa-bangsa lain merasa begitu kecewa dengan
kenyataan ini sehingga mereka meninggalkan iman Kristen. Kemudian
ada banyak jemaat yang lain yang berdebat di antara mereka sendiri
mengenai kepercayaan orang Kristen. Paulus menyadari bahwa ia harus
mengajar dan melatih jemaat-jemaat ini supaya mereka dapat bersatu,
kuat dalam iman kepada Kristus. Para jemaat ini memiliki sebuah
tanggung jawab untuk menyebarkan Injil ke seluruh penjuru dunia dan
apabila mereka sendiri terpecah belah, maka mereka tidak akan mampu
memberitakan Injil Yesus Kristus. Selama perjalanannya ini Paulus
menulis empat surat yang mengajarkan kepercayaan yang benar dalam
iman Kristen.
2. YANG DIAJARKAN PAULUS
Paulus adalah orang yang pertama dan terhebat dalam menafsirkan
Injil Kristus. Dialah orang yang bertanggung jawab dalam membangun
suatu sistem yang menyuarakan kekristenan sebagai jalan hidup.
Beberapa hal utama yang diajarkan oleh Paulus yang sampai sekarang
menjadi pengajaran bagi jemaat:
- Manusia telah gagal menjadi benar dengan usaha mereka sendiri.
Oleh karena itulah, kita gagal melayakkan diri kita di hadapan
Allah. Kita semua telah gagal untuk menjadi sempurna, tidak ada di
antara kita yang dapat hidup dengan sempurna. "Karena semua orang
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah". (Roma
3:23)
- Karena tidak ada manusia yang sempurna, maka tidak ada manusia
yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, Allah menyediakan jalan keselamatan. Karena kasih
karunia Allah, Ia telah menyediakan sebuah jalan bagi kita untuk
menerima keselamatan. Manusia tidak perlu melakukan apa-apa untuk
memperolehnya. Keselamatan ini adalah pemberian Allah dan semua
yang menerimanya dapat hidup dalam damai dan berkenan kepada Allah.
Pemberian ini ditujukan kepada SEMUA orang, tetapi ini hanya bisa
diperoleh melalui iman. "Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia
Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita." (Roma
6:23)
- Yesus Kristus adalah Pembebas dosa-dosa manusia.
Kristus adalah satu-satunya yang dapat melepaskan manusia dari
belenggu dosa. Kita yang menerima kebenaran ini, dengan percaya
kepada Kristus, menjadi anak-anak Allah. "Sebab jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu,
bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka
kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma
10:9-10)
Tetapi, manusia masih memiliki tabiat dosa yang harus ditaklukkan.
Ia, dengan anugerah Allah, harus mengalahkan dosa. Namun, jaminan
kemenangan itu telah diberikan kepada kita. "Tetapi dalam semuanya
itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang
telah mengasihi kita." (Roma 8:37) Dosa akan dikalahkan! "Sebab aku
yakin, bahwa baik maut, maupun hidup baik malaikat-malaikat maupun
pemerintah-pemerintah baik yang ada sekarang, maupun yang akan
datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah,
ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari
KASIH Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma
8:38-39)
- Kristus adalah pusat dan kemuliaan dari rencana penebusan Allah.
Yesus Kristus adalah Penebus dosa-dosa manusia. Tidak ada jalan
lain menuju kepada kehidupan kekal kecuali melalui Dia. Dia datang
ke dunia ini, hidup di antara kita, dan mati supaya kita boleh
menerima keselamatan. Bacalah Roma 5:1-11. Tidak ada jalan lain
untuk bisa diselamatkan, kecuali dengan kematian Yesus di atas kayu
salib.
Yesus Kristus adalah kepala jemaat. Dan, hari ini Roh Kudus dari
Kristus tinggal bersama-sama dengan kita, supaya kita boleh hidup
dalam kuasa dan kekuatan dari Allah.
3. DI EFESUS
Bacalah Kisah Para Rasul 19. Paulus tinggal di Efesus hampir tiga
tahun. Efesus adalah ibukota Asia waktu itu dan di kota inilah
Paulus tinggal paling lama selama melakukan perjalanan misinya.
Kuil Artemis (dewi Yunani) adalah salah satu dari kuil yang paling
mengagumkan di dunia pada waktu itu. Dibutuhkan 220 tahun untuk
membangun kuil ini. Penyembahan di tempat ini sepenuhnya jahat dan
berdosa. Beribu-ribu orang datang untuk menyembah dewi ini. Namun,
hal ini memberi kesempatan kepada Paulus untuk memberitakan Firman
Allah kepada orang-orang yang ada di sana. Setelah beberapa bulan,
orang menerima Kristus dan menolak untuk menyembah dewi Artemis.
Tiga tahun lamanya Paulus mengajar di tempat ibadah. Kemudian
Paulus menyewa sekolah Tiranus selama dua tahun.
Pekerjaan Paulus di Efesus adalah pelayanan Paulus yang paling
efektif. Kita tahu bahwa setiap orang, baik Yahudi maupun Yunani,
yang tinggal di Asia mendengar Firman Tuhan yang diberitakan oleh
Paulus.
Begitu banyak orang yang menerima iman Kristen sehingga para
pengikut Artemis mulai membuat masalah, dan sekali lagi Paulus
harus menyingkir ke kota lain.
4. MENGUNJUNGI MAKEDONIA
Bacalah Kisah Para Rasul 20:1-16 Paulus meninggalkan Efesus dan
kembali lagi ke Makedonia untuk mengunjungi para jemaat barunya di
sana. Ia memberitakan Firman Allah di Troas, kemudian meneruskan
perjalanannya ke Filipi di sana Timotius dan Titus bergabung
bersamanya. Jemaat di Filipi menjadi sangat kuat. Di Filipilah
Paulus menulis surat pertamanya untuk jemaat. Tidak lama kemudian
ia kembali menulis suratnya yang kedua untuk jemaat di Korintus.
Mungkin perhentian Paulus selanjutnya adalah di Ilikrium. Ia
memberitakan Firman Allah di daerah ini selama dua atau tiga bulan
sebelum ia pergi ke Korintus.
Beberapa orang di Korintus sangat gembira tinggal bersama Paulus.
Waktu Paulus di kota itu ia membimbing dan melatih para pemimpin di
sana. Alasan lain Paulus pergi ke Korintus adalah untuk memberi
semangat kepada orang-orang Kristen agar memberikan persembahan
yang memadai bagi jemaat di Yerusalem. Ketika Paulus berada di
Korintus ia menulis surat kepada jemaat di Galatia, dan dari semua
suratnya, yang paling luar biasa adalah suratnya yang ditujukan
kepada jemaat di Roma.
Sekarang Paulus ingin sekali kembali ke Yerusalem dan Antiokia. Ia
telah bepergian selama empat tahun dan harus memikirkan tentang
keadaan para jemaat di mana ia memulai pekerjaannya. Ia juga tidak
sabar untuk pergi ke Yerusalem untuk memberikan persembahan yang
telah ia kumpulkan selama perjalanannya ini.
Paulus telah bersiap-siap untuk berlayar, bersama-sama rekan-
rekannya, naik kapal ke Yerusalem. Tetapi Paulus mendengar bahwa
orang-orang Yahudi bermaksud untuk membunuhnya segera setelah kapal
yang ia tumpangi itu berlayar ke lautan. Oleh karena itu, Paulus
mengubah rencananya. Ia dan Lukas mengadakan perjalanan yang sulit
dan panjang melalui darat. Paulus berhenti di Troas dan di sana ia
bertemu dengan orang-orang Kristen pada hari pertama dalam minggu
itu. Mereka sudah memakai hari Minggu sebagai hari ibadah. Pada
kebaktian inilah Eutikus, yang duduk dekat jendela, tidak dapat
menahan kantuknya. Lalu, ia tertidur dan jatuh dari tingkat tiga ke
bawah. Teman-temannya cepat-cepat menghampirinya dan mendapati
bahwa ia sudah mati. Namun, kemudian Paulus menghidupkannya
kembali.
Hari berikutnya Paulus berjalan dari Troas ke Asos di sana ia dan
teman-temannya menumpang kapal untuk berlayar ke Miletus. Sebelum
berlayar dari Miletus, Paulus memanggil para penatua dari jemaat
Efesus. Bacalah pesan perpisahannya dengan mereka di Kisah Para
Rasul 20:17-38.
5. KEMBALI KE YERUSALEM
Paulus meneruskan perjalanannya menuju Yerusalem. Setiap kali ia
berhenti di suatu kota, orang-orang Kristen di sana selalu
memperingatkan akan adanya bahaya yang sudah menunggu di
hadapannya. Orang-orang Yahudi sudah berketetapan hati untuk
membunuh dia. Baca Kisah Para Rasul 21:1-14. Paulus meneruskan
perjalanan ke Yerusalem karena ia tahu bahwa ada sesuatu yang harus
diselesaikannya. Ia telah menyelesaikan perjalanannya yang ketiga
untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Ia telah
memenangkan peperangan bagi mereka dan ia telah siap untuk
menghadapi apapun yang akan terjadi kepadanya.
Setelah empat tahun, akhirnya sampailah kembali Paulus di
Yerusalem. Orang-orang Kristen di sana penuh dengan sukacita karena
dapat bertemu lagi dengan dia. Mereka tidak sabar mendengar semua
pekerjaan yang telah dilakukannya dan apa saja yang telah dilakukan
Roh Kudus melalui dia selama waktu itu.
Semua pemimpin jemaat di Yerusalem bertemu dan mendengarkan
pengalaman Paulus. Paulus menceritakan dengan terperinci apa yang
telah Allah lakukan di antara bangsa-bangsa melalui pelayanannya.
Para pemimpin jemaat di sana sangat terkesan dan mereka bersyukur
kepada Allah atas semua pekerjaan yang telah dilakukan. Kemungkinan
besar pada waktu itu jugalah Paulus menyerahkan persembahan yang
telah ia kumpulkan dengan setia selama lebih dari empat tahun, pada
saat ia mengunjungi para jemaat dari bangsa-bangsa lain.
6. MASALAH KAUM YAHUDI
Ada banyak orang Yahudi yang menjadi percaya dan masih rajin
memelihara hukum Taurat. Mereka mengatakan bahwa Paulus mengajarkan
kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain
untuk tidak mematuhi Hukum Musa, dan juga mengatakan supaya mereka
jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat
istiadat orang Yahudi. Hal ini tentu saja tidak benar, tetapi
pemimpin jemaat di Yerusalem menasehati Paulus untuk pergi bersama
empat orang yang bernazar, ke Bait Allah untuk menguduskan dirinya
bersama-sama dengan mereka. Paulus mengikuti nasihat para pemimpin
itu, tetapi ketika orang-orang Yahudi melihat dia di dalam Bait
Allah, mereka mulai menghasut banyak orang dan menuduh bahwa Paulus
telah membawa seorang Yunani masuk ke dalam Bait Allah dan
menajiskan tempat suci itu. Ada hukum yang tidak memperbolehkan
orang dari bangsa lain masuk ke dalam Bait Allah. Paulus tidak
melakukan hal ini, tetapi sangatlah mudah menyebarkan laporan palsu
yang menyatakan bahwa Paulus telah melakukannya. Mereka berteriak,
"Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana
mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang
hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang
Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat ini." (Kisah
Para Rasul 21:28)
Paulus diseret keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga pintu
gerbang Bait Allah ditutup.
Pada saat mereka mencoba membunuhnya, sampailah kabar kepada kepala
pasukan Romawi bahwa seluruh Yerusalem gempar.
7. PENANGKAPAN PAULUS
Kepala pasukan itu menangkap Paulus dan mengikatnya dengan dua
rantai. Kemudian ia menanyakan kepada kerumunan itu tentang
siapakah Paulus dan apa yang telah diperbuatnya.
Beberapa orang ada yang meneriakkan ini dan yang lain meneriakkan
itu. Ketika kepala pasukan itu tidak dapat mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi, ia menyuruh anak buahnya membawa Paulus ke
markas. Ketika mereka mencapai tangga, kerumunan orang itu menjadi
beringas sehingga prajurit-prajurit itu harus memanggul Paulus di
atas pundak mereka supaya dapat melindunginya. Kerumunan itu
berteriak, "Enyahlah dia, Enyahlah dia!"
Ketika mereka hendak membawa Paulus ke markas, ia meminta kepada
kepala pasukan untuk berbicara pada orang-orang di sana. Kepala
pasukan itu sangat terkesima karena ia mendengar Paulus berbicara
dengan bahasa Yunani. Kemudian, mulailah Paulus berbicara pada
kerumunan itu dalam bahasa Ibrani. Bacalah Kisah Para Rasul 22:1-
21. Pada saat Paulus menyebut kata "bangsa-bangsa lain", kerumunan
orang itu menjadi lepas kendali dan menginginkan supaya Paulus
dibunuh secepatnya. Ketika mereka bersiap-siap membunuhnya, kepala
pasukan itu mencegah mereka. Lalu, ia membawa Paulus ke dalam dan
memerintahkan para prajurit untuk menyiksanya sampai ia mengakui
kejahatannya. Kepala pasukan itu ingin mengetahui apa yang
menyebabkan kerumunan itu begitu marah kepada Paulus.
Ketika mereka mengikat dia, berkatalah Pulus, "Apakah diperbolehkan
untuk memukuli warga Romawi?" Ketika kepala pasukan itu mengetahui
bahwa Paulus adalah warganegara Romawi, ia menjadi takut dan
membawa Paulus ke hadapan Mahkamah Agama. Bacalah Kisah Para Rasul
22:20-30.
8. DI HADAPAN SANHEDRIN
Bacalah Kisah Para Rasul 23:1-11. Sebelum bertobat, dulunya Paulus
sering menyeret banyak orang Kristen ke hadapan Mahkamah Agama
untuk dihakimi. Sekarang, ia sendirilah yang harus menghadap
Mahkamah Agama. Ia pasti melihat ke seluruh ruangan Mahkamah Agama
itu untuk mengetahui apakah ada salah seorang temannya di sana.
Paulus mengatakan di hadapan para anggota Mahkamah Agama itu bahwa
selama ini ia hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.
Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus
untuk menampar mulutnya. Hal ini menyebabkan Paulus marah dan
berbicara sangat keras kepada Ananias. Setelah itu, ia meminta
maaf, sebab ia tidak tahu bahwa Ananias adalah Imam Besar.
Kemudian Paulus menyadari bahwa beberapa orang anggota dewan itu
adalah orang-orang Farisi dan beberapa yang lainnya orang-orang
Saduki. Paulus mengetahui bahwa mereka saling bermusuhan. Paulus
berkata dengan suara yang keras, "Hai saudara-saudara, aku adalah
orang Farisi, keturunan orang Farisi." Rupanya perkataan Paulus ini
menyebabkan perdebatan dan perpecahan di antara dua kelompok itu.
Lalu kepala pasukan itu membawa Paulus pergi dari tempat itu sebab
ia takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Sekali
lagi, Paulus lolos dari maut.
Malam itu Tuhan mendatangi Paulus yang masih ada dalam penjara.
Tuhan berkata, "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan
berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah
hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma." Sekarang Paulus tahu
bahwa cepat atau lambat ia akan pergi ke Roma, tetapi ia tidak tahu
berapa lama dan bagaimana itu akan terjadi.
9. SELAMAT DARI YERUSALEM
Bacalah Kisah Para Rasul 23:12-35. Orang-orang Yahudi, yang kalah
bersilat lidah dengan Paulus, bersepakat untuk membunuhnya. Mereka
bersumpah tidak akan makan maupun minum sebelum mereka membunuh
Paulus. Namun, kemenakan Paulus mendengar rencana jahat ini, lalu
ia pergi kepada kepala pasukan dan menceritakan tentang rencana
komplotan orang-orang Yahudi yang akan membunuh Paulus. Kemudian,
kepala pasukan memerintahkan 200 prajurit bersenjata lembing dan 70
orang berkuda untuk membawa Paulus ke Kaisarea. Di Kaisarea, Paulus
dibawa kepada Felix dan ditahan di istana Herodes. Sekali lagi
Paulus selamat dari maut. Paulus dipenjarakan di Kaisarea selama
dua tahun dan ditambah lagi selama tiga tahun sebelum dia
dibebaskan.
Mengapa Tuhan membiarkan Paulus tinggal di penjara selama lima
tahun lamanya, padahal saat itu seharusnya merupakan waktu yang
penting dalam pelayanannya? Kita tidak dapat menjawab pertanyaan
ini sepenuhnya. Yang pasti hal itu juga sulit untuk bisa dimengerti
oleh Paulus, tetapi sekarang kita dapat melihat mengapa hal itu
terjadi. Paulus membutuhkan istirahat. Setelah 20 tahun penuh
dengan pekerjaan yang sulit dan perjalanan yang sangat panjang,
Paulus tentunya merasa sangat letih. Waktu Paulus di penjara bukan
hanya menjadi waktu untuk beristirahat, tetapi juga merupakan saat
untuk merenungkan kebenaran dari Kristus Yesus. Kemudian Paulus
menulis surat kepada jemaat Filipi mengenai dirinya yang dipenjara.
"Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kami tahu, bahwa apa yang
terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,
sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain,
bahwa aku dipenjarakan karena Kristus." (Filipi 1:12-13)
Akhir Pelajaran (KRP-P04)
DOA
"Kami bersyukur melalui pelajaran ini kami bisa melihat bagaimana
Engkau bisa mereka-rekakan sebuah kebaikan melalui keadaan yang paling
buruk sekalipun. Kami menyadari bahwa hidup kami ialah milik Kristus
yang telah menebus kami. Olehnya itu ingatkanlah kepada kami untuk
bersyukur di saat kami tengah mengalami kesulitan karena ketaatan kami
kepada Firman-Mu. Amin."
[Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]
|